Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mitra Kerja Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Minta Tambahan Anggaran Rp270 Juta

  • Oleh M. Rifqi
  • 31 Agustus 2016 - 19:15 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Mitra kerja Komisi II DPRD Kotawaringin Timur minta tambahan anggaran Rp270 juta. Penambahan anggaran sulit dihindari dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kotim 2016. Banyak program prioritas membutuhkan anggaran namun belum terakomodasi dalam pagu yang disiapkan.

Hal itu tampak dalam rapat sinkronisasi pembahasan RAPBD P 2016 antara DPRD Kotim dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang digelar DPRD Kotim, Rabu (31/8/2016). Seperti di Komisi II DPRD Kotim yang membidang perekonomian, pertambangan dan energi, pertanian, serta perikanan dan kelautan. Ketua Komisi II DPRD Kotim, Abdul Kadir menyampaikan setidaknya dibutuhkan total tambahan anggaran Rp270 juta untuk SKPD mitra kerja komisi tersebut.

Rinciannya, DP3KP meminta penambahan Rp40 juta untuk dana pendampingan bantuan ternak sapi. Pemerintah pusat akan memberikan bantuan sapi 300 ekor. Kalau tidak ada dana pendamping bantuan ini mungkin batal diberikan.

'Jadi perlu hanya Rp40 juta, dan apabila tidak tersalur pun dana ini siap dikembalikan, itu menjadi komitmen DP3KP,' kata Kadir.

Selain itu Distamben meminta tambahan Rp150 juta, guna pembayaran honor tenaga kontrak sebesar Rp68 juta. Dinas ini hanya mengganggarkan honor hingga September, dan tiga bulan sisanya belum dianggarkan.  Juga dana pendampingan penyelesaian konversi minyak tanah ke gas,  penyelesaian kasus-kasus pertambangan, serta penyerahan kelengkapan dokumen hasil elektrifikasi energi.

'Sesuai dengan perencanaan kita di RPJMD Kotim, pada 2021 seluruh desa akan teraliri listrik. Data hasil elektrifikasi energi itu untuk mewujudkan seluruh desa bebas dari kegelapan,' papar politisi Partai Golkar itu.

SKPD lainnya yakni Dislutkan meminta tambahan Rp80 juta. Dinas ini memiliki 40 unit keramba ikan yang disebar di masyarakat. Karena rasionalisasi anggaran tersisa 20 unit. Sebanyak 10 unit berada di Desa Soren sudah terkmasuk keramba, pakan, dan bibit.

'Sisanya 10 keramba di Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, hanya ada kerambanya, pakan dan bibitnya belum ada. Akan menjadi pertanyaan di masyarakat mengapa hanya dikasih kerambanya, tidak ada pakan dan bibitnya. Itulah mereka mengajukan anggaran tambahan Rp80 juta untuk pakan dan bibitnya,' jelas Kadir. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru