BORNEONEWS, Kotim - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Dewin Marang mengingatkan setiap elemen masyarakat jangan mudah terprovokasi isu SARA. Masyarakat harus dapat menjaga persatuan, kesatuan serta toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat diimbau mengedepankan musyawarah, tidak larut dalam isu yang memecahbelah dan agar menyerahkan setiap kasus hukum kepada aparat penegak hukum.

'Kita serahkan semua pada aparat hukum, tokoh masyarakat, adat, dan agama supaya bisa meredam potensi konflik dan segala permasalahan diselesaikan dengan baik. Kami akan mendukung dan mengawal peran penegak hukum dalam menyelesaikan semua persoalan hukum di daerah ini,' kata Dewin Marang, Kamis (8/9/2016).

Menurut Dewin, Kotim warganya sangat heterogen, baik agama, suku dan bahasa. Untuk itu dalam menghadapi setiap permasalahan yang menyangkut, agama, suku dan budaya kiranya jangan mudah terprovokasi

Ketua Majelis Daerah Hindu Kaharingan (MDHK) itu mengatakan, bahwa kabupaten Kotim membutuhkan sikap gotong royong dan kerukunan antar seluruh umat dan masyarakat. Apalagi, saat ini situasi perekonomian global sedang sulit.

"Masyarakat jangan mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang membuat kita mundur ke belakang. Masih banyak tugas sebagai masyarakat menyelesaikan problem daerah hari ini,' ucap dia.

Dia juga mengatakan perbedaan merupakan kekuatan bagi Kabupaten Kotim, tetapi juga dapat menjadi kelemahan manakala dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab guna merusak kebersamaan dan toleransi antar umat, suku, dan budaya yang sudah sangat baik kalau masyarakat terpancing atau terprovokasi.

'Kerukunan dan toleransi antar umat beragama, suku, dan budaya di Kotim selama ini sudah berjalan dengan baik. Jangan sampai terjadi konflik yang akan sangat merugikan kita semua,' pesan Wakil Ketua DPRD Kotim, Dewin Marang. (M. RIFQI/N).