Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasokan Daya Pembangkit Tidak Optimal, Kobar Masih Defisit Listrik

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 17 September 2016 - 11:45 WIB

BORNEONEWS, Kobar - Hingga pertengahan September 2016, kondisi perlistrikan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum stabil. Salah satunya disebabkan oleh terjadinya defisit daya, akibat tidak optimalnya operasi produksi pembangkit listrik pemasok daya PLN. Sebabnya, ada pemeliharaan atau overhaul maupun kendala atau gangguan operasional. Defisit daya listrik di Kobar beberapa hari terakhir bahkan mencapai 3 megawatt (MW).

"Sebenarnya kami sudah menyiapkan jadwal pemadaman listrik bergilir. Tapi pemadaman listrik bergilir itu antisipasi kondisi terburuk. Karena, ada dua pembangkit yang overhaul. Kamis (15/9/2016) malam, daya mampu sekitar 28 MW. Untuk beban puncak mencapai 31 MW," kata Supervisor Teknis PLN Rayon Pangkalan Bun, Suprapto, Jumat (16/9/2016).

Suprapto mengungkapkan, terdapat dua pembangkit listrik yang sejak beberapa hari terakhir menjalani pemeliharaan alat atau mesin pembangkit. Sehingga pasokan daya listrik dari dua pembangkit sewa tersebut tidak optimal. Yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kumai. Overhaul di pembangkit ini diperkirakan akan berlangsung sepanjang September ini.

Suprapto mengakui, operasional produksi daya di PLTU Kumai sebulan terakhir juga agak sedikit labil. Sebab, belakangan PLTU juga mengalami kerap kesulitan mendapatkan air akibat pasang surut air Sungai Kumai. Kondisi itu bahkan mengakibatkan PLTU sama sekali tidak dapat berproduksi atau menyuplai daya ke PLN.

"Dari PLTU tidak pasti. Kadang 1,5 MW. Kadang sampai 3,5 MW. Malah kemarin malam PLTU sempat mengalami gangguan dan sama sekali tidak dapat menyuplai daya ke kita. Jadwal yang kita siapkan itu ya antisipasi kalau-kalau ada masalah seperti di PLTU ini. Kalau PLTU normal, mungkin defisit daya kita hanya 1,5 MW saja."

Terpisah, General Manager PLTU PT Exploitasi Energy Indonesia (EEI) Kumai, Darmawan mengakui, salah satu dari dua unit turbin pembangkitnya saat ini tengah menjalani pemeliharaan. Overhaul turbin itu ditargetkan selesai 21 September nanti. Sementara untuk operasional turbin pembangkit lainnya, diakui memang sempat mengalami beberapa kali kendala operasi. Namun Darmawan meyakini hal tersebut bisa diatasi.

"Setelah pemeliharaan mesin itu selesai, dilanjutkan pemeliharaan unit mesin satunya lagi. Diperkirakan butuh waktu 2-3 minggu. Untuk kesulitan air, memang kemarin sempat terjadi. Tapi alat pompanya sudah kami perbaiki dan sekarang walaupun surut masih tetap bisa menyedot air. Sekarang kita mulai stabil. Rata-rata bisa suplai 3,5 MW sampai 4 MW ke PLN. Mudah-mudahan lancar," kata Darmawan, Jumat (16/9). (RADEN ARIYO/N).

Berita Terbaru