Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Terkendala Pemasaran, Rotan Setengah Jadi Seruyan Dijual ke Kalimantan Barat

  • Oleh Parnen
  • 19 September 2016 - 12:54 WIB

BORNEONEWS, Seruyan - Terkendala pemasaran hasil kerajinan, rotan setengah jadi asal Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, dijual di Kalimantan Barat. Hasil panen rotan petani dan pengrajin rotan di Kecamatan Seruyan Hulu, seringkali melimpah, sebab pusat penghasil rotan di Seruyan berada di wilayah tersebut. Sayangnya, pemasaran barang kerajinan rotan di sana tak kunjung menemui kepastian.

"Karena tempat pemasaran kerajinan rotan kita ini belum tersedia, maka petani terpaksa menjual rotan setengah jadi ke Kalimantan Barat. Karena akses penjualan rotan dengan provinsi tetangga itu lebih dekat jangkauan jaraknya," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Seruyan, Laosma Purba, di ruang kerjanya, Senin (19/9/2016).

Menurut Laosma Purba, alasan belum bisa terlaksananya pemasaran kerajinan rotan dari kecamatan hulu itu, disebabkan akses jalan darat yang dilalui masih sangat sulit. Sehingga kondisi itulah yang membuat pemasarab kerajinan rotan diwilayah hulu Seruyan belum bisa berjalan.

Laosma mengungkapkan, lantaran terkendala pemasaran kerajinan rotan, juga membuat investor yang menekuni soal rotan, masih enggan diajak bekerjasama dalam hal pemasaran kerajinan itu.

"Gimana investor yang menjalankan usaha di bidang rotan bisa masuk ke Seruyan, akses jalan masih sulit. Masih sulitnya akses jalan yang dilalui, tentunya akan menyebabkan biaya transportasi pengangkutan jauh lebih besar. Beda halnya jika akses jalan menuju wilayah hulu sudah mudah dilalui, dipastikan investor akan datang dengan sendirinya untuk mengajak kita kerja sama," ungkap Laosma.

Saat ini, terang Laosma, mengingat pemasaran kerajinan rotan yang masih belum bisa dilakukan, pihaknya dari dinas memutuskan untuk sementara ini tidak lagi melakukan kegiatan upaya pembinaan terhadap para pengrajin rotan. Melainkan upaya pengganti yang dilakukan oleh dinas, sifatnya hanya melakukan monitoring sambil melakukan koordinasi bersama pihak Kecamatan Seruyan Hulu.

"Saat ini kita sudah tidak lagi melakukan pembinaan terhadap para pengrajin rotan. Mengingat dalam hal pemasaran kerajinan rotan itu sendiri sampai sekarang kita masih kesulitan. Begitu juga yang dirasakan oleh pengrajin rotan disana. Padahal dari segi kemampuan dan keahlian dari pengrajin disana dalam melakukan pengolahan sejumlah barang kerajinan asal rotan sangat cukup mampuni untuk bisa bersaing dalam menciptakan peluang usaha yang lebih menjanjikan pendapatan," jelas Laosma. (PARNEN/N).

Berita Terbaru