BORNEONEWS, Kobar - Alat pemantau kualitas udara, berupa monitoring konsentrasi partikulat PM10 sudah terpasang di halaman kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah,  Jumat (30/9/2016). Alat tersebut bisa langsung dioperasikan untuk memonitor kualitas udara di wilayah Pangkalan Bun dan sekitarnya. 

"Data informasi bisa langsung dilihat di website BMKG," ujar kepala BMKG Pangkalan Bun, Lukman Soleh, Jumat (30/9/2016) siang ini.

Alat yang didatangkan langsung dari pusat itu dipasang petugas BMKG Pangkalan Bun. Dengan alat tersebut, BMKG kini bisa memantau kondisi udara. Terlebih jika suatu waktu terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), BMKG bisa memberikan keterangan dengan mengukur tingkat polusi yang dapat membahayakan kesehatan.

"Setidaknya dengan adanya alat tersebut apabila kualitas udara berbahaya, segera diketahui, dan bisa jadi informasi untuk meliburkan anak sekolah," kata dia.

Sebelumnya, alat monitor konsentrasi partikular PM10 itu diusulkan BMKG Pangkalan Bun pada 2015 lalu. "Alat ini akan bermanfaat bagi masyarakat,"

Alat tersebut jug untuk mengetahui ambang batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara.

Berikut salah satu contoh data range konsentrasi partikulat tang akan ditampilkan dalam website BMKG oleh alat tersebut. 0 - 50 : baik, 50 - 150 : sedang, 150 - 250 : tidak sehat, 250 - 350 : sangat tidak sehat, > 350 : berbahaya. "Ketika alat tersebut difungsikan maka akan menampilkan data range berapa kualitas udara yang terpantau," (CECEP HERDI/N).