Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bundaran Bung Karno Juga Menjadi 'Usulan Menpora'

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 06 November 2016 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Bundaran Besar Palangka Raya hingga kini tidak memiliki nama. Ini membuat gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran tergelitik memberi nama bundaran yang disebut-sebut posisinya tepat di tengah Indonesia ini.  Apalagi Bundaran Besar ini juga menjadi ikon Ibukota Kalimantan Tengah.

Ide gubernur adalah merenovasi bundaran tersebut dan membangun patung besar Proklamator RI, Ir.Soekarno, lalu menamainya dengan Bundaran Bung Karno. Ide ini pernah menjadi perbincangan antara Sugianto dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi disela acara pelepasan Kirab Budaya Pemuda Nusantara di Bundaran Besar, Oktober 2016.

'Saya ada ide untuk membangun Bundaran Besar dan memberi nama, karena selama ini belum ada namanya. Ada dua nama, termasuk yang disebut Menpora yaitu Bundaran Soekarno atau Bundaran Bung Karno. Nah, saya kok lebih tertarik memilih nama Bung Karno,' katanya kepada Borneonews.

Gubernur mengatakan, Bundaran Besar memiliki catatan sejarah. Antara lain, konsepsi planologi jaring laba-laba berikut delapan penjuru mata angin yang berpusat di Bundaran Besar adalah desain 'hasil coretan tangan' Bung Karno. Kini kekuatan sejarah itu harus 'dikuatkan' lagi dengan cara harus digarap betul-betul supaya menjadi monumen 'ikonik' bagi Provinsi Kalteng ini. 

Sementara Menpora saat memberi sambutan pada Kirab Budaya di depan Istana Isen Mulang Palangka Raya, Kamis (27/10/2016) sore kala itu mengungkap ketertarikannya dengan Bundaran Besar sebagai titik kumpul elemen bangsa yang desainnya dicetuskan oleh presiden pertama Indonesia itu. Ada keterkaitan sejarah yang mengantar pada momen bersejarah ini, sehingga ia sekaligus berpesan agar menjadi pemersatu generasi muda.

'Kita berkumpul di bundaran ini, di tempat yang sangat bersejarah ini. Kita semua anak Indonesia, berkumpul dalam tekad bersama ingin kembali menegakkan merawat jati diri karakter sekaligus keagungan bangsa yang telah ditorehkan oleh para pendahulukita.Saya tadi usul diberi nama bundaran Bung Karno. Berikutnya pak Gubernur nanti yang akan menetapkan,' ujar Menpora Nahrawi.

'Ini momentum luar biasa, karena mempertemukan perbedaan karakter, budaya, dan keberagaman seluruh penjuru tanah air. Dan di Kalteng ini sebagai sejarah luar bagi biasa berharga bagi kita semua. Mari meneguhkan kembali semangat kebudayaan kita yang menjadi penyatu sekaligus mengokohkan rasa ke-Indonesian kita. Tidak boleh terpecah belah oleh isu-isu murahan, oleh hanya karena isu-isu politik,' tandasnya lagi. 

Sementara itu beberapa waktu lalu, telah dilakukan rapat kordinasi antara pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng dan pemerintah kota (Pemkot) Palangka Raya mengenai beberapa proyek di Ibukota Kalteng yang diusulkan Pemkot. Pertemuan yang dihadiri Gubernur Sugianto dan Walikota Riban juga membahas desain rehabilitasi Bundaran Besara. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru