Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tiga Negara Ini Datangi Kalimantan Tengah Gara-Gara Manik-Manik

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 08 November 2016 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Perwakilan tiga negara yang berada di Pulau Kalimantan datang ke Kalimantan Tengah. Mereka bakal bertahan lima hari ke depan di Bumi Tambun Bungai ini. Manik-manik jadi alasan perjumpaan mereka. Perwakilan tiga negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam.

Mereka berkumpul di Museum Balanga Kalteng di Palangka Raya, Senin (7/11/2016), dalam kegiatan 'Pameran Pesona Manik se-Borneo. Ada delapan museum yang mewakili tiga negara tersebut. Seperti Musium Kalimantan Utara (Kaltara), Musium Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan (Kalsel), Museum Mulawarman Kalimantan Timur (Kaltim), Museum Serawak Malaysia, Musium Sabah Malaysia, Museum Sintang Kalimantan Barat (Kalbar), dan Museum Brunai Darus Salam. Sedangkan dari Kalimantan Tengah adalah Museum Balanga dan Museum Barito Timur. 

'Selain itu ada satu lagi museum yang datang sebagai peserta peninjau, di luar Borneo yaitu Museum Palu, Sulawesi Tenggara,' terang Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Yuel Tanggara.

Yuel menuturkan, pelaksanaan kegiatan budaya ini dilakukan dua tahun sekali. Mengenai tempat pelaksanaan dilakukan bergilir dan tahun ini dipercayakan ke unit pelaksana teknis (UPT) Museum Balanga sebagai penyelenggara, setelah sebelumnya di Malaysia dan Brunei Darus Salam.

'Even semacam ini bertujuan memperkenalkan pesona manik dan museum Borneo, dalam rangka pelestarian agar tidak tergerus budaya, menjalin persaudaraan dan kerjasana antar daerah di Borneo di ajang internasional. Ini kita laksanakan 5 hari yaitu 7-11 Oktober 2016 dengan berbagai kegiatan termasuk seminar dan city tour. Biaya kegiatan ini dibebankan di APBD Kalteng 2016,' bebernya.

Ia menyebut, dalam penyelenggaraan ini, setidaknya ada 134 koleksi manik-manik yang di pamerkan oleh sejumlah museum tadi. Manik tersebut, ada yang terbuat dari batuan, , kayu, tulang, dan kombinasi plastik. Semuanya pada dasarnya digunakan untuk hiasan badan maupun seremoni adat dan religi, bahkan ada yang untuk pengobatan.

Sementara Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, manik-manik adalah kekayaan budaya dan sejarah di Kalimantan yang harus dilestarikan sebagai warisan generasi penerus. Kalteng juga terdiri berbagai macam etnis yang terjaga selama ini dengan harmonis. Karena itu ia mengajak agar terus menjaga kondisi yang sudah baik ini termasuk warisan khazanah budayanya.

'Ada beberapa yang menjadi perhatian, karena  ada nilai begitu tinggi tentang manik yang telah ada sebelum masehi ini. Selain sebagai hiasan, Manik juga dapat berfungsi sebagai sarana pengobatan, kekebalan, sebagai alat tukar, juga melambangkan status sosial pemiliknya, bahkan juga digunakan sebagai  maskawin, dan sebagainya. Marilah hal ini dijadikan media saling bertukar pengetahuan dan pengalaman, informasi budaya, dan saling menjalin kerjasama,' terang Gubernur seperti disampaikan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Eka Murni. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru