Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gedung LPTQ Lamandau Terbakar, Ratusan Anak yang Menginap Dipastikan Selamat

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 10 November 2016 - 15:17 WIB

BORNEONEWS, Lamandau - Gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Lamandau, yang terletak di Jalan Batu Batanggui, Nanga Bulik, diamuk Si Jago Merah, Rabu (9/11/2016) malam. Kebakaran terjadi pukul 23.45 WIB. Sejumlah saksi mata mengungkapkan, titik api mulai tampak dari salah satu ruangan gedung di lantai dua, tepatnya di sekitar sayap sebelah kanan. Seluruh penghuni, sekitar 150 anak, dipastikan selamat.

"Alhamdulillah semua anak-anak yang menginap itu secara cepat langsung keluar, sehingga tidak ada yang menjadi korban," kata Ketua Panitia Festival Anak Soleh Indonesia (FASI), H. Subandi, Kamis (10/11/2016).

Meskipun suasana sudah menjelang dini hari, informasi kebakaran yang terjadi kala itu sangat cepat menyebar dan menjadi pusat perhatian. Karenanya, tak heran jika ratusan masyarakatpun dengan cepat berdatangan. Terlebih, banyak yang tahu bahwa dalam dua hari terakhir Gedung LPTQ tersebut sedang digunakan sebagai salahsatu lokasi kegiatan Festival Anak Soleh Indonesia (FASI), terlebih Gedung tersebut juga digunakan sebagai salahsatu tempat menginap ratusan peserta FASI perwakilan dari berbagai kecamatan.

Namun beruntung, sejak diketahui ada sumber api, sedikitnya 150 anak yang menginap di Gedung tersebut dengan cepat keluar gedung, hingga dipastikan tidak tercatat adanya korban dalam peristiwa ini, baik korban luka maupun korban meninggal dunia. Hal terssebut seperti dikonfirmasi Ketua Panitia FASI, H. Subandi.

Dari pantauan Borneonews di lapangan, tiga unit mobil pemedam kebakaran ditambah 1 unit mobil PDAM, cepat datang untuk memadamkan titik api yang secara perlahan menyebar ke setiap sudut ruangan khususnya di lantai dua. Setelah setengah jam api terus menjalar, proses pemadaman oleh pihak Damkar dibantu ratusan warga terlihat menemui kendala, mengingat bangunan gedung hampir semuanya dikelilingi tembok, termasuk bagian atas beratapkan beton, sehingga pemadaman hanya bisa dilakukan lewat jendela di sekeliling gedung.

Meski sekitar pukul 01.00 WIB dini hari hujan turun dengan intensitas cukup lebat, namun sayang hal itu tidak cukup membantu proses pemadaman. Pasalnya gedung LPTQ tersebut dikelilingi bahan bangunan beton, mulai dari atap dan dindingnya. Sehingga proses pemadaman juga terpaksa dilakukan dengan menjebol sebagian jendela lantai 1 dan dua untuk proses masuknya selang air.

Dengan pemadaman yang terus dilakukan secara masif dan mobil Damkar beberapakali melakukan isi ulang, api di lantai dua dan sebagian ruangan lantai satu tersebut berhasil dipadamkan dengan menelan waktu hampir 3 jam. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru