Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Kesehatan Lamandau Fogging Massal Cegah DBD di Musim Hujan

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 04 Desember 2016 - 16:45 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamandau melaksanakan fogging massal di wilayah endemis demam berdarah dengue (DBD).

"Upaya fogging sudah kita mulai sejak Sabtu (3/12/2016) lalu. Seperti halnya di RT 4 Nanga Bulik dan beberapa daerah sekitar. Kegiatannya akan terus dilakukan khusunya di pemukiman padat penduduk, di mulai di kota Nanga Bulik," ungkap Kepala Dinkes Lamandau melalui Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan (Kasie Kesling), Alfian, saat dikonfirmasi Minggu (4/12/2016).

Dia menyebutkan, sedikitnya ada 10 orang petugas yang diturunkan dalam pelaksanaan fogging massal kali ini. Selain merupakan kegiatan rutin, fogging juga dilakukan jika ada permintaan dari masyarakat setempat.

Selalin fogging massal, imbuh dia, jika memang ada laporan atau terjadi kasus DBD, kita juga langsung melakukan fogging focus.

"Untuk fogging focus, hanya dilakukan di radius 200 meter dari rumah warga yang terkena DBD," jelasnya.

Ia juga menuturkan, berdasarkan data yang ada pada Dinkes lamandau, sepanjang tahun 2016 ini telah terjadi 9 kasus DBD. Namun demikian, warga yang terserang DBD sudah mendapat penanganan medis.

"Kalau untuk beberapa bulan terakhir memang tidak ada kasus DBD di Lamandau. 9 kasus DBD yang ada itu terjadi pada awal tahun lalu," terangnya.

Atas dasar itu, pihaknya memastikan bahwa fogging yang dilakukan kini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah adanya penyakit DBD, inipun mengingat hujan yang terus mengguyur yang ditengarai akan menimbulkan jentik-jentik nyamuk di pemukiman warga.

"Kami (Dinkes) tentu tidak henti-hentinya berharap agar masyarakat juga senantiasa waspada DBD dengan melihat sebab-sebabnya, lakukan antisipasi dini seperti halnya 3 M (Menutup, Menguras dan Mengubur) sarang nyamuk," tandasnya. (HENDI NURFALAH/m)

Berita Terbaru