Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga UPT Hiyang Bana Dinilai Cukup Berhasil

  • Oleh Abdul Gofur
  • 17 Desember 2016 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Katingan - Warga Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan dinilai sejauh ini mereka cukup berhasil dalam mengelola pekarangan dan lahan usaha yang dibagikan pemerintah.

Penilaian itu dikatakan Kepala Unit Permukiman Transmigrasi (KUPT) Hiyang Bana, Turnanto kepada Borneonews, Jumat (16/12/2016).

Menurut KUPT Hiyang Bana, Turnanto, di UPT Hiyang Bana ini ada 500 rumah atau 500 kepala keluarga yang tinggal.

Mereka berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Provinsi Lampung, serta warga transmigran lokal setempat.

"Mereka menempati lokasi belum genap lima tahun, dan sekarang warga UPT Hiyang Bana ini kami nilai sudah cukup berhasil," tutur KUPT Hiyang Bana Turnanto. 

Pasalnya, selain tanaman sayuran dan buah-buahan, warga UPT Hiyang Bana ini juga sudah mulai panen kelapa sawit.

"Iya sebagian besar warga UPT Hiyang Bana ini menanam kelapa sawit, dan sekarang warga sudah mulai panen sawit itu baik yang ditanam di areal pekarangan rumah seluas seperempat hektar, juga yang ditanam di lahan usaha satu seluas tiga perempat hektar," katanya.

Sedangkan untuk pemasaran buah kelapa sawit ini, kata Turnanto, warga UPT Hiyang Bana juga dimanjakan dengan insfrastruktur jalan yang sudah dibangunkan pemerintah setempat.

"Jadi warga yang panen buah kelapa sawit itu tidak repot-repot mencari pengumpul yang membeli, sebab sudah banyak pengumpul yang setiap hari keliling membeli buah sawit itu di lokasi," katanya.

Yono, seorang warga transmigran asal Pringsewu Provinsi Lampung yang tinggal di jalur 3 UPT Hiyang Bana mengaku senang ditempatkan pemerintah di UPT Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan ini.

"Alhamdulillah tanaman kelapa sawit kita sudah menghasilkan," kata Yono.

Yono mengaku baru memiliki satu hektar tanaman kelapa sawit di UPT Hiyang Bana ini, yaitu di pekarangan seluas seperempat hektar dan di lahan usaha 1 seluas tiga perempat hektar.

"Ke depan kami juga ingin menanam di lahan usaha dua (II). Tapi kemarin saat musim kemarau kami tidak berani membersihkan lahan usaha dua seluas satu hektar itu, sebab dilarang membakar," aku Yono.

Pasalnya, kata bapak empat anak ini, lahan usaha II yang dibagikan itu masih berupa hutan belantara. Sehingga masih banyak batang kayu berukuran besar.

"Kalau yang lahan usaha I kemarin sudah ditebang batang kayu yang ada, alias sudah bersih, tapi untuk lahan usaha dua ini masih berupa hutan, dan kami minta bantuan pemerintah untuk pembersihan lahan dua ini nantinya, sebab pembersihan dengan cara bakar dilarang," imbuh Yono. (ABDUL GOFUR/m)

Berita Terbaru