Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

15 Desa di Kotawaringin Timur Belum Bisa Dijangkau Jalur Darat

  • Oleh Rafiuddin
  • 02 Januari 2017 - 14:57 WIB

BORNEONEWS, Sampit- Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi menyatakan, masih terdapat 15 desa di wilayahnya yang belum bisa ditempuh melalui jalur darat atau terisolasi. Ke-15 desa tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, terutama di wilayah utara.

'Saat ini akses dari ibukota desa ke ibukota kecamatan yang belum dapat dijangkau melalui jalur darat masih tersisa 15 desa. Dan ini akan terus kita upayakan untuk dapat direalisasikan di tahun-tahun yang akan datang hingga 2020 semua desa bisa dilalui jalur darat,' kata Supian Hadi, Minggu (2/1/2/2017).

Menurutnya, infrastruktur merupakan pendukung utama bagi suatu wilayah untuk dapat menggerakan sektor riil, menyerap tenaga kerja, memicu kegiatan produksi dengan menunjang kawasan pertanian melalui pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Serta mempercepat pengentasan daerah tertinggal dengan membuka keterisolasian suatu wilayah.

Sehingga Supian Hadi bertekad, membuka keterisolasian wilayah hingga ke desa-desa guna menunjang perekonomian masyarakat. sehingga dia menjadikan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas selama lima tahun ke depan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kotim 2016-2021.

Pemerintah daerah terus berusaha meningkatkan pembangunan infrastruktur. Selain menggunakan dana pemerintah, pemerintah daerah juga menggandeng perusahaan untuk membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

Contoh salah satu desa yang masih terisolir yakni Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang. Desa itu memiliki kekayaan budaya lokal karena di tempat tersebut terdapat banyak rumah khas suku Dayak. Sayangnya, daerah itu masih terisolasi.

Desa ini memiliki potensi wisata karena terdapat huma betang atau rumah khas Suku Dayak berusia lebih dari seratus tahun. Saat ini desa Tumbang Gagu hanya bisa dijangkau melalui sungai dengan menempuh riam-riam ganas. Justru, akses lebih mudah jika melalui kabupaten tetangga yaitu Katingan. (RAFIUDDIN/B-5)

Berita Terbaru