Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Getar Getir Usaha Pembuatan Perahu di Kuala Pembuang yang Masih Bertahan

  • Oleh Parnen
  • 14 Januari 2017 - 17:50 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Usaha pembuatan perahu atau kelotok di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah masih bertahan di tengah mulai ditinggalkannya alat transportasi sungai. Berkembangnya infrastruktur jalan dan jembatan, membuat hanya sebagian orang yang masih memilih memanfaatkan jenis alat transportasi air itu.

Dalam perkembangan usaha pembuatan perahu ini, para pengrajin mengaku harus lebih jeli menekuni usaha tersebut. Karena salah pasang sedikit saja bagian perahu, akan berdampak terhadap pengurangan bahan dasar kayu. Dampaknya, kerugian sudah pasti akan dialami.

"Membuat perahu ini butuh kehati-hatian. Terutama dari segi perakitan papan kayu untuk badan perahu. Butuh keahlian khusus membuatnya," kata Suhartono, seorang pembuat perahu di pemukiman Sungai Mitak, Desa Persil Raya, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Sabtu (14/1/2017).

Terkait usaha perekonomian rakyat yang dia jalani itu, sudah berlangsung hampir lima tahun lamanya. Sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan yang dinilai layak, mengharuskannya tetap melakoni usaha yang terbilang sulit tersebut.

"Sudah lima tahun kita ngambil upah pesanan membuat perahu ini. Selama pembuatan, dibantu beberapa warga yang ikut bekerja dengan pemberian upah sistem pembagian sama rata," ujarnya.

Untuk satu buah perahu pesanan, dipatok harga pembuatan bervariasi tergantung ukuran panjangnya. Untuk perahu panjang enam meter seharga Rp2,5 juta dan untuk panjang 12 meter seharga Rp5 juta.

"Dalam seminggu pembuatan sudah jadi. Biasanya kebanyakan yang mesan adalah nelayan untuk keperluan melaut," ungkapnya.

Kendala yang biasanya dihadapi dalam pembuatan, selain dari segi kehatian pembuatannya, juga dari bahan dasar papan kayu yang digunakan.

"Kalau harga papan kayunya mahal, pastinya jadi kendala juga bagi kita. Dari sebuah perahu yang dibuat, palingan dapat upah bersih sebesar Rp600 ribu lebih setelah dipotong biaya modal pengeluaran. Baik itu pembelian papan kayu, paku dan lainnya yang dibutuhkan," ungkapnya. (PARNEN/N).

Berita Terbaru