BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Memasuki perdagangan Senin (16/1/2017), pasar komoditas sawit diperkirakan akan mempertimbangkan beberapa faktor yang telah menggerakkan harga komoditas di pasar global akhir pekan lalu.

Faktor pertama yang akan menjadi perhatian para pelaku pasar pada perdagangan hari ini adalah volatilitas harga minyak sawit di bursa komoditas Malaysia akhir pekan lalu yang sempat melambung tinggi untuk kemudian berakhir di area negatif.

Harga minyak sawit sempat menanjak ke level tertinggi dalam sepekan pada awal perdagangan Jumat (13/1/2017) berkat meningkatnya permintaan dan ketatnya pasokan, tapi kemudian melemah di akhir perdagangan.

Menurut pelaku pasar di Kuala Lumpur, seperti dikutip Reuters, melambatnya laju pergerakan harga menjelang penutupan perdagangan akhir pekan lalu seiring dengan melemahnya harga minyak nabati pesaing sawit di pasar global, meski data dari USDA menunjukkan dukungan terhadap laju positif minyak sawit.

Faktor berikutnya adalah harga biji kedelai AS yang ditutup menguat, Jumat, menyusul data U.S. Agriculture Department yang memangkas estimasi produksi domestik.

Kemudian, harga minyak mentah yang ditutup menguat akhir pekan lalu, juga akan difaktorkan untuk perdagangan minyak sawit awal pekan ini.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Februari melemah 64 sen, atau 1,2%, menjadi $52,37 per barrel di New York Mercantile Exchange.

Selama sepekan lalu, harga minyak acuan ini turun sekitar 3%, yang merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir pada 4 November, menurut data FactSet.

Untuk minyak mentah Brent kontrak Maret melemah 56 sen, atau 1%, menjadi $55,45 per barrel di ICE Futures exchange, London, dan ditutup turun 2,9% dalam sepekan lalu. (NEDELYA RAMADHANI/m)