Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI-Malaysia Lomba Curi Hati Tiongkok dan India Demi CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 18 Januari 2017 - 11:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dengan membaiknya produksi sawit di Indonesia dan Malaysia seiring mulai berkurangnya dampak El Nino, kedua produsen sawit terbesar dunia itu kini saling berlomba memacu kinerja ekspor.

Bahkan Malaysia berani memproyeksikan akan membaiknya harga komoditas, termasuk kelapa sawit, pada tahun ini. Dengan begitu, Malaysia memprediksi pendapatan ekspor minyak sawit tahun ini akan meningkat menjadi 8%.

Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Datuk Seri Mah Siew Keong, seperti The Star, sebelumnya mengatakan harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) tahun ini berada di kisaran RM2.700 dan RM2.800 per ton, sedikit lebih tinggi dari harga rata-rata tahun lalu sebesar RM2.653 per ton.

Untuk mendongkrak kinerja ekspor CPO, Mah mengatakan pihaknya akan membidik pasar ekspor baru, seperti kawasan Afrika, selain memperkuat penetrasi di pasar Tiongkok dan India.

Dengan upaya peningkatan kinerja ekspor Malaysia ke Tiongkok dan India, tentu akan 'mengganggu' Indonesia, yang merupakan rival utama Malaysia di pasar CPO global.

Untuk diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara pemasok minyak sawit (CPO) terbesar ke Tiongkok. Sedangkan volume ekspor CPO sekitar 1.2 juta ton ke Tiongkok dari total permintaan CPO 2,7 juta ton per tahun senilai 1,2 miliar dolar. Dengan jumlah ini, indonesia menjadi pengekspor sawit dari separuh kebutuhan sawit Tiongkok.

Negeri Tirai Bambu itu menjadi tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia, mengingat kebutuhan minyak sawit di sana masih sangat besar. Bahkan setengah kebutuhan minyak sawit Tiongkok masih mengandalkan ekspor dari Indonesia.

Apalagi pemerintah Tiongkok dan Indonesia telah melakukan pertemuan. Hasil peertemuan tersebut disepakati bahwa Indonesia akan meningkatkan ekspor minyak sawit ke Tiongkok dan negeri itu juga siap menerima lebih banyak minyak sawit dari Indonesia.

Sementara untuk pasar India, yang merupakan pasar ekspor sawit terbesar Indonesia, ekspor CPO Indonesia ke negeri itu rata-rata sekitar 5,8 juta ton per tahun. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru