Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Trump Bakal Bikin Minyak Sawit 'Merana'

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 Februari 2017 - 10:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kebijakan-kebijakan yang diterapkan Presiden AS Donald Trump tak cuma bikin bursa saham ketar-ketir sehingga indeks Dow Jones ditutup turun tajam, Selasa (31/1/2017).

Selain kebijakan soal keimigrasian, Trump juga menyiapkan langkah untuk mendevaluasi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia. Tujuannya jelas, AS akan diuntungkan karena produk AS akan lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Dolar AS langsung melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia, Rabu (1/2/2017), setelah Trump dan penasihat ekonominya, Peter Navarro, mengkritik Jerman, Jepang dan Tiongkok sebagai mitra dagang AS, karena ketiga negara itu aktif untuk merendahkan mata uang mereka demi keuntungan secara ekonomi.

"Setiap negara berusaha melakukan devaluasi. Coba lihat apa yang dilakukan Tiongkok, atau Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Mereka bermain di pasar uang, dan semua itu merugikan Amerika," kata Trump, seperti dilansir Reuters.

Jika devaluasi dolar AS terlaksana, itu akan menjadi pukulan bagi harga komoditas, tak terkecuali minyak sawit yang berdenominasi ringgit Malaysia. Dengan nilai dolar lebih rendah, maka harga minyak sawit akan lebih mahal bagi pemegang mata uang di luar ringgit, sehingga akan lebih sulit untuk bersaing dengan minyak nabati lain, terutama minyak kedelai dan minyak jagung.

Dolar turun 0,9 persen terhadap yen Jepang, Selasa, setelah pernyataan Trump, dan menyentuh level 112,080. Sedangkan yuan menguat sekitar 0,4 persen terhadap dolar AS.

Saat ini dolar AS berada di level 4,429 ringgit Malaysia. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru