BORNEONEWS, Palangka Raya ' Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah melelang 60 paket proyek. Lelang yang sudah selesai itu, rata-rata proyek pembangunan dengan pagu cukup besar.

'Mayoritas yang pagunya besar, karena kita kejar yang prioritas dulu, untuk ngejar keterlambatan kemarin,' ujar Kepala Biro PBJ, Benius kepada Borneonews.co.id, Jumat (3/3/2017).

Proses lelang yang banyak molor, salah satunya diakibatkan penetapan APBD 2017 yang molor dari biasanya. Sebab Kalteng sering menjadi langganan lima besar tercepat penyampaian APBD kepada Mendagri untuk dilakukan evaluasi.

Walau diakui, sebenarnya, banyak lelang diantaranya dilakukan sebelum evaluasi penetapan anggaran dari Mendagri turun. Hanya saja pengesahannya tetap menunggu evaluasi Mendagri.

Benius berharap proses pelelangan triwulan berikutnya berjalan. Sehingga pekerjaan puluhan proyek besar lainnya bisa cepat dikerjakan oleh rekanan di lapangan. Kenapa bernilai besar didulukan, hal ini ada kaitan dengan target persentase serapan anggaran APBD Kalteng.Dengan selesaianya lelang maka pekerjaan bisa dilaksanakan.

Seperti diketahui, penetapan APBD 2017 Kalteng lambat di DPRD Kalteng. Bahkan dilakukan pada saat 'injury tume'di penghujung Desember 2016. Sehingga proses penyampaian kepada Mendagri di Jakarta untuk dievaluasi pun akhirnya molor.

Padahal biasanya pada November sudah ditetapkan dan dikirim ke Mendagri. Salah satu alasan molornya penetapan yang terjadi hampir merata semua daerah, adalah pemberlakuan PP nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah. (ROZIQIN/B-6)