BORNEONEWS, Buntok - Danau Malawen di Desa Sanggu, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), meninggalkan cerita rakyat terkait asal muasal terbentuknya.

Ungkin (73), sesepuh Desa Sanggu, mengatakan, suami istri Punta dan Kirim yang dulu tinggal di sana, ingin memiliki seorang anak yang diberi nama Kumbang Banaung.

Akhirnya Kumbang memutuskan untuk melanjutkan perburuannya ke hutan seberangnya lagi, tanpa disadari dia tersesat di dalam sungai.

Saat akan mencari jalan keluar dari sungai tersebut, Kumbang tiba di sebuah desa bernama Sanggu. Desa itu tampak sangat ramai dan menarik perhatian Kumbang Bernaung.

Rupanya, di desa tersebut sedang diadakan upacara adat untuk mengantarkan masa pingitan anak gadis Ketua Adat setempat, yang bernama Intan menuju masa dewasa.

Upacara adat itu diramaikan dengan acara tari-tarian. Saat sedang asyik menyaksikan tarian tersebut, tiba-tiba matanya tertuju kepada wajah seorang gadis yang duduk di atas kursi di atas panggung.

Gadis itu tidak lain adalah Intan, putri Kepala Adat diperkampungan Sanggu. Mata Kumbang tidak berkedip sedikit pun melihat kecantikan wajah si Intan.

Setelah sampai rumah Kumbang disambut ibunya dengan cemas, Dia mengatakan kepada ibunya bahwa dia tersesat di tengah hutan.

Keesokan harinya, Kumbang berpamitan kepada kedua orangtuanya ingin berburu ke hutan. (URIUTU DJAPER/B-11)