BORNEONEWS, Palangka Raya - Wuryanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah menyebut inflasi di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini pada Maret 2017 sebesar 0,58 persen.

"Secara tahunan sudah mencapai 4,10 (yoy). Suatu angka inflasi yang cukup tinggi, mengingat secara nasional pada Maret ini malah deflasi -0,02 (mtm) dan 3,61 (yoy)," ungkap Wuryanto kepada Borneonews.co.id, Selasa (4/4/2017).

Dari Januari hingga Maret 2017 menurut Wuryanto, inflasi Kalteng selalu berada di atas nasional 1,73 dibanding 1,19.

"Tapi waktu masih cukup panjang, TPID Kalteng bersama-sama dengan TPID di 14 kabupaten/kota wajib bersinergi dalam mengendalikan inflasi," tambahnya.

Rekomendasi yang telah dibuat dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada 29 Maret 2017 seperti menjaga pasokan komoditas impor dari daerah lain, peningkatan pasokan komoditas hasil sendiri termasuk dalam mengurangi ketergantungan impor, juga kerjasama antar daerah, menjadi butir-butir pekerjaan yang perlu segera direalisasikan.

"Kita bisa jika bersama-sama. Realisasikan rekomendasinya," tegasnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)