BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Guyuran hujan sejak sepekan terakhir mengakibatkan debit air Sungai Arut, Kotawaringin Barat ada peningkatan, sehingga air sungai meluber ke permukiman warga di Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang.

Pantauan di lokasi, ketinggian genangan air di permukiman warga antara 70 hingga 100 cm. Namun, permukiman warga belum terendam. Kendati demikian, mereka tetap waspada.

"Sejak seminggu ini air kembali pasang, mungkin di hulu sungai hujan terus. Kami orangtua yang mempunyai balita harus meningkatkan kewaspadaan," kata Margawati, warga RT 03, Kelurahan Raja Seberang, Pangkalan Bun, Jumat (28/4/2017).

Arbani, warga lainnya menandai saat ini terjadi perbedaan signifikan terhadap kondisi Sungai, terutama saat air pasang, arus begitu deras. Hal ini menurutnya diakibatkan kerusakan pada ekosistem di sepanjang DAS Arut yang diakibatkan oleh aktifitas manusia misalnya penambangan hingga pembalakan liar.

Ia juga mengungkapkan, air pasang sejatinya berdampak multikomplek, seperti kesehatan karena sampah yang mengendap di tanah naik ke permukaan air serta keselamatan warga.

"Sampah naik ke permukaan air bisa berdampak bagi kesehatan warga," pungkasnya. (KOKO SULISTYO/B-11)