BORNEONEWS, Sampit - Kepolisian Resor (Polres) kian gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan membakar hutan dan lahan.

"Kami terus memberikan pemahaman kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," kata Kapolres Kotim AKBP Johanes Pangihutan Siboro, Selasa (9/5/2017).

Selain itu, kepolisian saat ini terus berkoordinasi dengan sejumlah kepala desa ataupun lurah dan juga camat di daerah yang rawan terjadi kebakaran lahan. Seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Mentaya Hilir Utara, dan Parenggean.

"Kami sudah bertemu dengan perangkat daerah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan," lanjut Siboro.

Dalam beberapa kali pertemuan, Siboro menampung masukan dari para perangkat desa. Ada dari mereka yang meminta agar pemerintah daerah tidak hanya melarang membuka lahan dengan membakar. Namun harus ada solusi agar petani tidak melakukan hal itu, semisal dengan membantu memberikan racun rumput atau mesin pemotong.

Selain itu, mereka juga meminta agar tidak hanya masyarakat saja yang dilarang membakar lahan. Namun juga perusahaan ataupun lahan kosong yang tidak diketahui pemiliknya.

"Memang di beberapa daerah ada hutan yabg tidak ada tanaman ataupun tidak diketahui pemiliknya yang sering terbakar saat musim kemarau. Dan itu yang kami perhatikan nantinya," ungkap Siboro. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)