BORNEONEWS, Palangka Raya - Momentum Ramadan seperti saat ini maupun hari besar keagamaan lainnya menyebabkan harga cenderung naik.

Kondisi ini terjadi kebanyakan karena permintaan konsumsi meningkat, namun stok tidak bertambah. Alasan lainnya ada masyarakat yang menimbun barang karena takut kehabisan. Yang terjadi justru barang di pasaran benar-benar habis lantaran ditimbun lebih dulu.

Menyikapi kondisi ini Perum Bulog Kalimantan tengah berusaga memberi berbagai intervensi untuk menjaga harga tetap stabil.

"Berbagai upaya bulog lakukan untuk intervensi harga. Di antaranya kita memberdayakan 300 warga dalam RPK guna pelaksanaan gerakan stabilisasi pangan," ungkap Ma'ruf, Kepala Bulog Divre Kalteng, Kamis (18/5/2017).

Ma'ruf mengatakan Bulog dapat memastikan ketersediaan sejumlah bahan bangan seperti bawang putih, gula pasir, minyak goreng dan beras akan mencukupi selama hingga usai lebaran.

"Karenanya masyarakat, terutama yang menjalankan puasa kita harapkan tidak was-was terhadap langkanya barang dan tingginya lonjakan harga. Gerakan stabilisasi pangan melalui pasar telah mulai kita lakukan untuk memastikan warga tetap bisa mendapatkan kebutuhan dengan harga normal," tegasnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)