BORNEONEWS, Palangka Raya - Selama 2016, komponen pembentuk indeks pembangunan manusia (IPM) Kalimantan Tengah meningkat. Salah satu indikatornya ialah angka harapan hidup (AHH) pada waktu lahir yang mencapai umur 69,57 tahun. Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk.

Angka harapan hidup penduduk Kalteng pada 2016 meningkat bila dibandingkan dengan 2015 yang hanya 69,54 tahun. 'Komponen pembentuk IPM 2016 mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,57 tahun, meningkat 0,03 tahun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,' kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng Hanif Yahya, Jumat (19/5/2017).

Ia menegaskan, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. IPM dihitung berdasarkan rata-rata indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran.

Pembangunan manusia di Kalteng pada 2016 mencapai skore 69,13, tumbuh sebesar 0,88% jika dibandingkan dengan 2015 yang sebesar 68,53. Namun masih berstatus sedang atau sama dengan statusnya pada 2015.

'IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standard hidup layak. Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh angka harapan hidup saat lahir yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi,' sebut dia. (ROZIQIN/B-3)