BORNEONEWS, Palangka Raya - Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Rusdiansyah menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya membuat ukiran pada perahu susur sungai. Sebab, perahu milik masyarakat di kawasan Kereng Bangkirai memang kerap disewakan untuk pengunjung melakukan wisata susur sungai.

"Sayangnya, meskipun perahu yang disewakan tidaklah buruk namun juga tidak ada kekhasan para perahu-perahu kecil yang disebut kelotok ini. Kalau bisa warna perahu kelotoknya bisa kita beri warna yang sama atau kita buat ukiran-ukiran khas Dayak untuk perahu-perahu ini," ungkap Rusdiansyah kepada Borneonews, Jumat (26/5/2017).

Politisi PKB ini mengatakan bahwa masyarakat yang melayani susur sungai ini hampir semuanya nelayan. Nelayan yang diketahui hasil tangkapannya belum bisa menjamin kelangsungan hidupnya. "Kebanyakan masih nelayan tradisional yang saat ini sangat tidak menjamin untuk kehidupan. Maka tidak mungkin kita mengharapkan mereka pemilik kelotok ini yang akan menghias perahu mereka, perlu ada peran pemerintah di sini," kata pria yang akrab disapa Uwah ini.

Menurutnya, jika Pemkot mau menghiasi perahu-perahu kecil ini dengan ukiran khas Dayak maka bukan hanya satu pihak yang diuntungkan, akan banyak manfaat yang didapati. "Pemilik perahu tidak perlu keluar modal untuk membuat ukir-ukiran khas Dayak. Ukiran khas Dayak juga tidak bisa sembarangan dibuat, tentu akan memanfaatkan jasa masyarakat seni, Pemkot tentu harus mengeluarkan dana untuk ini. Sudah dua pihak yang diuntungkan," tambah Uwah.

Selain itu, kata dia, dengan adanya ukiran khas Dayak tentu akan menarik minat wisatawan dari luar daerah untuk datang berkunjung. Keuntungan Pemkot, dengan banyaknya wisatawan yang datang maka akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata. (TESTI PRISCILLA/B-8)