Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Program Upsus Siwab Hasilkan 12 Ekor Sapi Bunting

  • Oleh Norhasanah
  • 07 Juni 2017 - 14:20 WIB

BORNEONEWS, Sukamara ' Melalui Program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara sudah menyuntikkan Inseminasi Buatan (IB) 21 ekor sapi, di mana sebagian besar hewan ternak tersebut berhasil bunting.

'Dari 21 ekor sapi yang diikutikan akseptor tersebut yang berhasil bunting ada sebanyak 12 ekor sapi dan yang sudah lahir ada 3 ekor sapi,' ujar Kepala Bidang Peternakan DKPP Sukamara, Syamsir Hidayat, Rabu (7/6/2017).

Menurut Syamsir, jumlah tersebut berdasarkan pantauan pada akhir bulan Mei 2017 lalu, dan kemungkinan hasilnya akan terus bertambah apabila seluruh akseptor yang ditargetkan sudah dilakukan suntik IB, mengingat hasil yang ada saat ini cukup berhasil.

'Setidaknya diawal program 50 persen lebih sapi yang kita suntik IB berhasil bunting, kemungkinan target yang diberikan kepada kita dalam program Upsus Siwab dapat terpenuhi atau tercapai,' ujarnya.

Syamsul menambahkan, dari target 450 ekor ternak sapi tersebut maka yang harus berhasil bunting sebanyak 293 ekor dengan kelahiran 225 ekor sapi. Dan untuk meningkatkan keberhasilan dalam mencapai target tersebut maka DKPP Sukamara terus melakukan pemantauan secara harian baik terhadap sapi yang dilakukan IB, sapi yang bunting dan melahirkan.

'Kita berharap dalam program ini kita tidak hanya bisa mencapai target akseptor, namun juga bisa mencapai target bunting dan kelahiran. Sehingga, tujuan dari program tersebut bisa dirasakan oleh peternak khususnya masyarakat Kabupaten Sukamara,' harap Syamsir Hidayat.

Ditambahkannya, adanya sistem kawin suntik tersebut dapat memberikan beberapa keuntungan seperti meningkatkan pupuliasi dan produksi ternak, tersedianya pangan yang cukup, aman,bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat serta dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas usaha budidaya ternak. (NORHASANAH/B-5)

Berita Terbaru