Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: CPO Kembali Menanjak, Resisten di Level 2.615

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 25 Juli 2017 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) naik ke level tinggi dua pekan di awal sesi perdagangan Selasa (25/7/2017) menyusul ekspektasi produksi yang lebih rendah pada Juli dan menguatnya harga kedelai di Chicago Boart of Trade.

"Namun, dampak dari El Nino pada 2015 lalu ditengarai masih akan membatasi kenaikan produksi CPO Malaysia di semester kedua tahun ini," kata analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra dalam risetnya di Jakarta, Selasa.

Sementara menurut data output dan ekspor CPO Indonesia diperkirakan akan turun pada Juni seiring perayaan bulan Ramadhan telah menghambat proses panen dan pengolahan, demikian berdasarkan survei Reuters.

Produksi CPO Indonesia diperkirakan turun menjadi 3,2 juta ton pada Juni, dibandingkan dengan 3,38 juta ton pada Mei, sedangkan tingkat ekspor diperkirakan turun menjadi 2,20 juta ton bulan lalu, dari 2,37 juta ton pada Mei.

Konsumsi CPO Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 937.500 ton pada Juni, dari 924.000 pada bulan sebelumnya, sementara suplai diperkirakan bertambah menjadi 1,30 juta ton dari 1,09 juta ton. GAPKI melaporkan ekspor CPO Indonesia mencapai 2,62 juta ton pada Mei.

Dari sisi Malaysia, Intertek Testing Services melaporkan ekspor produk CPO Malaysia periode 1-25 Juli naik sebesar 3,2% menjadi 1.016.689 ton dari 985.534 ton di periode yang sama bulan sebelumnya.

"Secara teknikal, harga CPO di bursa Malaysia Derivative Exchange menguat ke level tinggi 2.613 pada Selasa. Resisten kunci ada pada level 2.615, break ke atas area ini akan membuka peluang kenaikan menuju level 2.630," kata Putu. Untuk support terdekat, menurut dia, ada di level 2.580.

Hingga pukul 15:11 WIB, harga CPO di bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia ada di level 8.615. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru