BORNEONEWS, Sampit - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Parimus berharap pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak sebagai ajang pertarungan ide dan gagasan.

Karena menurutnya Pilkades bukan pertarungan segala-galanya yang pada akhirnya dinodai dengaan praktik-praktik kotor seperti perjudian maupun money politik. Hal itu harus ditekan nantinya.

"Pilkades serentak ini nanti tentu berpotensi pada praktik-prkatik culas, baik praktik uang bahkan praktik perjudian oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Parimus, Minggu (6/8/2017).

Lanjut politisi partai Demokrat ini semua bakal calon harus menyadari bahwa pertarungan dalam pilkades bukan pertarungan merebut kekuasaan.  Namun seharusnya pertarungan ini dijadikan untuk menjual ide dan gagasan.

Karena bila terjadi politik uang maka kedepannya desa itu akan terancam stagnan pembangunannya. Otomatis oknum kades yang mernhamburkan uang itu akan berupaya mengembalikan  anggaran politiknya yang terlalu besar tersebut.

Dari itu Panpilkab itu harus mengawasi dan menekannkan agar siapapun yang tercium dan terbukti melakukan politik uang harus diberikan sanksi.

"Karena kita harus bersama mendidik masyrakat kita untuk tidak lagi berpikir segala sesuatu harus dihargai dengan uang," tegasnya.

Parimus tidak ingin Pilkades ini dicederai. "Jual program masing-masing dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan desa," tandasnya. (NACO/B-6)