BORNEONEWS, Sampit - Kemeriahan dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke 72, warga pesisir Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak mau ketinggalan untuk memeriahkannya.

Dimana untuk mengungkapkan rasa nasionalisme, mereka melakukan arak-arakan bendera atau pawai dengan menggunakan perahu kelotok bersama sejumlah perahu dari Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Kalteng, Rabu (9/8/2017).

Di mana pawai tersebut dimulai dari dermaga samping pelabuhan Ditpolair, dan menyebrangi Sungai Mentaya hingga tambat di dermaga Desa Ganefo, Kecamatan Seranau, Kotim.

Sesampainya di desa tersebut, sejumlah kelotok yang membawa bendera langsung disambut ratusan warga dan juga siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah tersebut.

Dimana mereka kembali mengarak bendera tersebut keliling kampung dengan dipadukan nyanyian bertemakan lagu nasional Indonesia.

Hal itupun membuat warga sekitar sangat antusias melihatnya. Apalagi di desa yang berada cukup jauh dari Kota Sampit dan hanya bisa didatangi dengan menggunakan kelotok atau perahu tersebut belum pernah mengadakan hal seperti itu.

"Kami sangat senang dan bangga, karena pada Agustus tahun ini ada parade bendera di desa kami. Dan kamipun sangat antusias untuk ikut meramaikannya," ujar Yayan, salah satu warga sekitar, Rabu (9/8/2017).

Sementara itu, Dirpolair Polda Kalteng, Kombespos Badarudin, melalui Kasatrolda AKBP Sulistiyono mengatakan, mereka sengaja melakukan hal tersebut di Desa Ganefo, guna memberikan semangat nasionalisme terhadap warga Pesisir Sungai Mentaya.

"Ini sebagai semangat kebangsaan dan juga menanamkan nasionalisme terhadap masayarakat pesisir. Sehingga semarak nasionalisme tetap ada di desa ini," ungkap Sulistiyono. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)