Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Diduga Keracunan Nasi Goreng Kantin Koperasi Sekolah, 4 Siswa SMP Muntah- Muntah

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 08 September 2017 - 19:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Diduga keracunan nasi goreng yang dijual di kantin Koperasi salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, di Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, 4 orang siswi kelas VII merasa mual, muntah-muntah dan kepala pusing, bahkan salah satunya dilarikan ke rumah sakit, Kamis (7/9/2017).

Kejadian tersebut bermula saat BPS (12) bersama tiga orang temannya makan nasi goreng di kantin koperasi sekolah pada jam istirahat. Di kantin sekolah ada dua makanan dengan jenis yang sama yakni nasi goreng seharga Rp5 ribu per porsi yang berada di dua tempat yakni dalam kardus dan di dalam keranjang.

Saat mulai menyuap nasi goreng yang merela ambil dari keranjang rasanya tidak seperti biasa dan terasa aneh sehingga BPS hanya makan sedikit dan membuang nasi gorengnya. Sementara temannya C menghabiskan nasi goreng tersebut namun saat jam pelajaran berlangsung mereka merasakan sakit kepala (pusing), perut mual dan muntah-muntah. Sementara siswa siswi yang mengambil nasi goreng dari dalam kardus tidak merasakan apa-apa atau dalam keadaan sehat.

Melihat kondisi BPS yang muntah-muntah dan lemas maka wali kelas VII langsung mengantar BPS ke rumahnya pukul 11.30 WIB. Menurut BPS ia tidak sendirian mengalami hal serupa, teman sekelasnya bernama Cahya Saputri mengalami muntah hingga lemas dan tidak dapat berbicara. Bahkan Cahya dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pada sore hari Kamis kemarin.

"Kami sering makan nasi goreng di kantin sekolah tapi baru kali ini rasanya tidak enak seperti rasa basi, jadi saya tidak habiskan," kata BPS saat ditemui dikediamannya, Jumat (8/9/2017).

Sementara itu ibu BPS Desi Susiani (38) menyampaikan saat itu anaknya diantar oleh wali kelas anaknya dan langsung diberikan pertolongan dengan diberikan susu Beruang dan air kelapa kuning. "Kita juga sudah panggil mantri untuk mengobati anak saya mungkin keracunan anaknya sudah diberi infus oleh Mantri," kata Susi.

Saat awak media mendatangi pihak sekolah untuk konfirmasi peristiwa keracunan justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum guru yang mengaku istri seorang aparat. Bahkan mereka menuding wartawan yang datang hanya modus dan mencari-cari sisi jelek sekolah. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru