BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Sumatera Utara akan membawa sejumlah isu utama ke dalam forum Indonesian Palm Oil Stakeholder (IPOS) yang akan digelar pada 28 hingga 29 September 2017 di Medan.

"Tema yang diangkat yaitu 'Mendaulatkan Sawit Indonesia' dalam penyelenggaraan IPOS kedua kali ini disesuaikan dengan kondisi saat ini," kata Ketua GAPKI Sumut, Setia Dharma Sebayang, di Jakarta, Senin (25/9/2017).

Setia menilai, ada empat isu utama untuk dibahas di dalam forum, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

"Keempatnya adalah replanting perkebunan rakyat dan dana peremajaan, financial sustainability, strict liability dan bisnis di lahan gambut," papar dia.

Saat ini, lanjut Setia, pihak asing sudah begitu mempengaruhi regulasi dan standar kerja mitra perkebunan sawit dalam memperoleh pembiayaan, menjalankan usaha, bahkan dalam aktivitas perdagangan.

Sementara itu, dalam hal keberlanjutan pendanaan dan lingkungan yang rencananya diadopsi perbankan, diyakininya masih akan memengaruhi bisnis kelapa sawit ke depan.

"Hal ini termasuk yang berpotensi menghambat proses peremajaan perkebunan rakyat," ujarnya.

Setia menambahkan, isu strict liability yang dalam aspek hukum pengelolaan kebun masih dianggap mengganggu kepastian usaha perkebunan kelapa sawit.

"Ini belum lagi kebijakan gambut yang masih lebih berpihak pada keberatan asing daripada berpijak pada kebenaran ilmiah," tutur Setia. (NEDELYA RAMADHANI/m)