BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ditutup flat akibat penurunan harga minyak kedelai pada bursa CBOT, harga minyak sawit mentah (CPO) kembali menguat pada awal sesi perdagangan Selasa (17/10/2017).

"Faktor positif masih datang dari ekspektasi tingginya permintaan seiring negara konsumen besar seperti India dan Tiongkok yang kembali mengisi jumlah pasokannya yang berkurang," kata tim riset PT Monex Investindo Futures di Jakarta, Selasa.

Data ekspor produk CPO Malaysia dari Intertek Testing Services (ITS) untuk paruh pertama Oktober naik sebesar 10,3%, sedangkan Societe Generale Surveillance (SGS) melaporkan kenaikan sebesar 8,7% untuk periode yang sama.

Selain itu, harga CPO juga ditopang naik oleh performa harga minyak mentah yang menguat 1,4% pada perdagangan Senin, seiring pertikaian faksi di Irak yang berpotensi mengganggu ekspor.

Secara teknikal, menurut Monex, harga CPO masih memiliki peluang besar untuk menguji level psikologis 2.800 ringgit per ton pada Selasa ini.

Kenaikan di atas level tersebut akan mendorong naik harga lebih lanjut ke level 2.840. Support terdekat ada pada area 2.650, dan hanya break ke area ini yang dapat mengakhiri outlook bullish saat ini. (NEDELYA RAMADHANI/m)