BORNEONEWS, Sampit - Dalam rangka membuka daerah terisolir, perlu kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan TNI AD agar akses infrastruktur berjalan.

Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Handoyo J Wibowo mengatakan pemerintah perlu menggandeng TNI AD.

Hal ini dilakukan setelah dia melihat program TMMD ke-100 di Kabupaten Seruyan yang bisa dicontohi untuk dilakukan di Kotim.

Maka dari itu Handoyo berpendapat sangat perlu menggandeng jajaran TNI , apalagi pada zaman dulu terkenal dengan sebutan ABRI masuk desa.

Kalau sekarang bisa menggandeng TNI untuk membantu kegiatan pembangunan akses infrastruktur jalan maupun jembatan yang masih belum dibuka ia yakin jika itu dilakukan masalah selama ini yang dihadapi bisa teratasi.

"Kegiatan TMMD selama ini memang berdampak positif bagi masyarakat. Dengan dana yang minim namun kaya manfaat. Hal demikian mestinya jadi acuan pemerintah dalam mensiasi pembangunan daerah yang saat ini minim sumber pembiayaan," tegasnya, Rabu (18/10/2017)

Handoyo melihat program TMMD yang dilaksanakan di Seruyan sangat efektif, terutama untuk desa dan daerah yang selama ini tidak diperhatikan

Dia berharap hal itu juga bisa dilaksanakan di Kotim apalagi dengan sekarang daerah menginginkan pembiayaan pembangunan yang efektif dan efisiens.

Menurutnya bisa saja kegiatan itu memalui program Bhakti Karya TNI yang beberapa waktu lalu tertunda.

Pembangunan jalan di wilayah pedalaman untuk membuka akses daerah terisolasi tersebut merupakan sebuah kebutuhan mendesak, sebab masih banyak desa di Kotim yang tidak memiliki akses jalan darat.

Salah satu jalan yang rencananya akan dibangun melalui program Karya Bhakti TNI adalah jalan mulai dari Desa Tumbang Tilap ke Desa Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai. (NACO/B-6)