BORNEONEW, Kuala Kapuas - Pembentukan Tim Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) merupakan salah satu upaya dari aparatur penegak hukum untuk menciptakan kondisi pelayanan yang baik dan bersih, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang nyaman dan tidak dirugikan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kapuas, Muhajirin, berdasarkan kesimpulan dari kegiatan koordinasi Satgas Saber Pungli Provinsi Kalteng dengan Kapuas. Dia mendukung dengan adanya Satgas Saber Pungli ini dalam rangka untuk menjadikan pelayanan yang baik dan bersih.

Menurutnya, akhir-akhir ini beberapa kasus Operasi Tangkap Tangan terjadi di Desa dan bidang Pendidikan, sehingga menjadi peringatan kepada seluruh aparatur desa dan Pendidikan, tak terkecuali juga untuk bidang pelayanan lainnya.

"Tentu saja bidang-bidang lain juga harus bersih dari yang namanya pungli, seperti pelayanan perijinan, pelayanan pembuatan KTP, pembuatan sertifikat dan sebagainya, itu harus diperhatikan," kata Muhajirin kepada Borneonews di ruang kerjanya, Kamis (2/11/2017)

Artinya, lanjut dia, hal tersebut merupakan sebuah peringatan atau rambu kuning kepada para aparat pelayanan masyarakat. "Aparat desa dan aparat pelayanan kita harapkan juga bisa menjadi aparat yang jujur dan disiplin, bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan ikhkas dan baik," harap dia.

Dalam hal ini, masyarakat katanya juga harus mengetahui apa saja yang menjadi kewajibannya dan hak-haknya terkait pelayanan tersebut. Karena kejahatan tidak hanya terjadi dari satu pihak, akan tetapi kedua pihak juga berpeluang terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan. Jadi, tambahnya, harus disosialisasikan seperti dalam bentuk Baleho, spanduk atau brosur. "Yang mana ini menjadi tugas Pemerintah untuk menindak lanjutinya," pungkasnya. (HAMDI/B-8)