BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak Februari melanjutkan penurunan pada perdagangan Selasa (5/12/2017) setelah sehari sebelumnya melemah 0,6% di level 2.588 ringgit per ton.

"Penguatan ringgit sejak Senin kemarin masih membebani harga CPO," kata Tim Analis PT Monex Investindo Futures dalam risetnya di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya CPO sempat naik ke level tertinggi satu pekan mengikuti kenaikan minyak kedelai akibat cuaca kering yang melanda Argentina kemungkinan menganggu hasil panen.

Selain itu, kata tim Monex, kemungkinan terganggunya produksi di Malaysia akibat banjir yang melanda pesisir timur Semenanjung Malaysia juga menopang harga CPO sebelumnya. Akibat musim hujan akhir tahun ini, tingkat produksi di Malaysia diperkirakan menurun pada November.

Ringgit pada Selasa diperdagangkan menguat 0,4% di kisaran 4,0525 per dolar. Penguatan ringgit cenderung menekan harga CPO karena dapat menurunkan permintaan untuk ekspor.

"CPO untuk kontrak bulan Februari diperdagangkan di kisaran 2.562, dengan rentang perdagangan potensial 2.535 - 2.580 ringgit per ton," ujar tim Monex. (NEDELYA RAMADHANI/m)