Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Darto Direktur PT Adhi Karya Penipu Banyak Warga Diduga Kabur ke Jawa

  • Oleh Naco
  • 09 Desember 2017 - 10:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) masih memburu Darto, Direktur PT Adhi Karya diduga kabur ke pulau Jawa. Pria itu kini masuk dalam daftar pencarian orang setelah dilaporkan Bank Syariah Mandiri Sampit, atas penipuan pembiayaan perumahan yang merugikan pihak bank mencapai Rp33,15 miliar.

"Kemungkinan dia sembunyi di Jawa ditempat istrinya, kalau Darto itu aslinya orang Pelangsian, Kecamatan MB Ketapang situ," kata Bambang, rekan tersangka saat dihubungi Borneonews, Sabtu (9/12/2017).

Menurut Bambang, istri Darto warga trans yang sebelumnya tinggal di wilayah Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotim, namun sete;ah banyak membawa kabur uang nasabahnya Darto menghilang bak ditelan bumi, bahkan disebut-sebut kerugian yang dialami seluruh warga juga mencapai puluhan miliar.

Bahkan sejumlah nasabahnya berharap Darto segera diamankan agar mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Bahkan ratusan warga siap melaporkan pria tersebut. Laporan itu menambah daftar panjang pelaporan Darto karena sebelumnya pihak bank sudah melaporkannya.

"Padahal tanah yang saya kredit dengan Darto sudah hampir lunas, kini tanahanya tidak jelas," kata Amrullah warga Baamang yang kredit tanah kavlingan dengan Darto.

Ada beberapa lokasi tanah yang dikavling dan dikredit oleh Darto seperti tanah di Jalan Bumi Raya III, Bukit Permai, lingkar utara kota, hingga di wilayah Desa Pelangsian. Selain itu ia juga mengkreditkan rumah Green Mentaya Residence, Mentaya Indah City, dan Pesona Mentaya Residence yang lokasinya berada di kawasan Jalan Tjilik Riwut Sampit.

Modus Darto hampir sama baik rumah maupun tanah yang dikreditkannya baik secara langsung melaluinya maupun lewat bank dijual kembali tanpa sepengetahuan warga, padahal untuk kavlingan tanah banyak warga yang sudah melunasinya.

Tidak hanya itu sebagian tanah kavlingan yang dikreditkannya diambil alih lagi oleh pemilik tanah asal, lantaran Darto tidak melunasi pembelian tanah tersebut. Tentu saja kejadian ini membuat kesal para korbannya yang tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat biasa saja, namun juga pejabat hingga pihak TNI maupun Polri. (NACO/B-8)

Berita Terbaru