Dalam perjalanannya, PLTMH Tumbang Sepan menghabiskan anggaran dari dana desa Rp800 juta, baik untuk pembangunan dan perawatannya.

Pada tahap awal anggaran yang digelotorkan berjumlah Rp500 juta dan selanjutnya Rp300 juta.

Gagasan pembangunan PLTMH sendiri sudah ada sejak beberapa tahun sebelumnya di Desa Tumbang Setawai Kecamatan Seruyan Hulu, berawal dari pengetahuan ketika mempelajari pembangunan pembangkit listrik sejenis ini namun dengan menggunakan metode yang sederhana serta perlatan yang seadanya.

"Setelah pindah ke Desa Tumbang Sepan, kita coba bangun dengan skala yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan listrik di desa," kata mantan Kepala Desa Tumbang Setawai tersebut.

Secara kapasitas daya, tambahnya, pihaknya belum mengetahui secara pasti. Tapi dengan pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran sungai itu minimal sudah cukup untuk menerangi rumah warga di sana.

"PLTMH ini masih banyak pembenahan, sambil kita pasang alat baru berupa panel box air. Diharapkan tahun ini sudah bisa kita maksimalkan," katanya. (FREDDY MANSYUR HUDA/B-5)