Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menatap Potensi Minyak Sawit Sebagai Bioenergi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 11 Januari 2019 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Di tengah tekanan asing terhadap industri minyak sawit, Indonesia harus pintar mencari cara untuk mengeksplorasi komoditas ini menjadi energi ramah lingkungan sebagai alternatif dari minyak fosil yang kian menipis persediaannya.

Sejumlah kalangan mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sebagai bioenergi atau bahan bakar cair di Indonesia.

Ketua Umum Ikatan Ahli Biofuel Indonesia (IKABI), Dr. Tatang Hernas S, dalam sebuah diskusi di Jakarta, medio pekan ini, menyatakan keberadaan minyak sawit sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan bakar minyak cair, oleh karena itu keberadaan komoditas perkebunan itu harus terus didukung oleh semua pihak. 

"Potensi minyak sawit sebagai bahan bakar minyak cair sangat besar peluangnya untuk terus dikembangkan di Indonesia," katanya.

Hal senada diungkapkan peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Agus Kismanto, yang menyatakan bioenergi berbahan baku minyak sawit sangat potensial untuk terus dikembangkan sebagai bioenergi. Untuk itu, penggunaan minyak sawit sebagai bioenergi harus terus didorong supaya menjadi sumber energi hijau dan terbarukan. 

Terkait hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, menyatakan keberadaan minyak sawit terus memberikan kontribusi besar bagi negara dan masyarakat, salah satunya melalui pengembangan industri turunan minyak sawit sebagai bioenergi, yang juga menguntungkan secara lingkungan.

"Minyak sawit harus terus dikembangkan, supaya memberikan banyak keuntungan bagi pendapatan negara, sosial masyarakat dan lingkungan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), MP Tumanggor, menjelaskan persoalan masih dihadapi industri biodiesel Indonesia, lantaran produksi masih jauh dari kapasitas industri. Oleh sebab itu, APROBI mendorong penggunaan konsumsi biodiesel lebih besar di Indonesia.

"Kami berharap konsumsi biodiesel bisa terus meningkat di Indonesia, seperti mandatori B30 diharapkan segera terealisasikan," katanya.

Menurut Kasubdit Industri Hasil Perkebunan non Pangan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Lila Harsyah Bakhtiar, ST, MT, keberadaan industri turunan minyak sawit harus mendapat dukungan semua pihak, agar pengembangan industri minyak sawit terus berjalan. 

Berita Terbaru