Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Prancis Hapuskan Minyak Sawit Untuk Biodiesel Bikin Malaysia Meradang

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 17 Januari 2019 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Malaysia menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa untuk menolak langkah apapun yang menghalangi penggunaan biofuel berbasis minyak sawit. 

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengemukakan hal itu di Putrajaya, medio pekan ini, menanggapi sikap Majelis Nasional Prancis pada 19 Desember 2018 yang telah mengadopsi amandemen Anggaran 2019 untuk mengecualikan penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel dan mengakhiri insentif pajak minyak kelapa sawit pada 2020. 

Malaysia menganggap larangan defacto tersebut akan membuat minyak sawit sangat tidak ekonomis, menyebabkan kenaikan harga 30-40 persen dan langkah ini secara tidak langsung akan mendukung produk rumahan Eropa khususnya minyak lobak dan bunga matahari.

"Tindakan ini tidak menjanjikan dengan baik untuk ekonomi global, terutama untuk negara-negara penghasil kelapa sawit, seperti Malaysia. Ini sangat merugikan bagi 650.000 petani kecil dan dua juta warga Malaysia yang sangat tergantung pada industri untuk mata pencarian mereka," katanya.

Menurut dia, sungguh ironis bahwa tanaman minyak lain tidak tunduk pada persyaratan ketat yang sama seperti yang dituntut dari minyak sawit, sehingga ini merupakan diskriminasi dan berstandar ganda.

Untuk memperumit masalah, ujar dia, Majelis Nasional Prancis juga telah memutuskan untuk memperlakukan biofuel berbasis minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar biasa dan bukan sebagai bahan bakar hijau. 

Hal ini tampaknya didasarkan pada persepsi yang salah arah dan generalisasi bahwa minyak sawit terkait dengan deforestasi.

Karena perkembangan yang mengganggu ini, ujar dia, pihaknya menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa untuk menolak langkah apa pun yang menghalangi penggunaan biofuel minyak kelapa sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru