Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jarak Pandang Rendah Akibat Kabut Asap di Pagi Hari, Palangka Raya Terparah

  • 11 September 2019 - 18:52 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kabut asap yang terjadi membuat jarak pandang menjadi terbatas, kejadian itu semakin parah terjadi pada pagi hari. Prakirawan BMKG Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Muhammad Arif Rahman mengatakan jika jarak pandang rendah terparah terjadi di Kota Palangka Raya.

Dia menjelaskan, wilayah Palangka Raya jarak pandang minimum pagi kemarin 600 meter, dan saat memasuki pukul 10.27 WIB jarak pandang berkisar 1.500 meter, dengan rata-rata jarak pandang sekitar 2.000 meter.

Untuk wilayah lain seperti Pangkalan Bun jarak pandang di pagi hari berkisaran 1.000 meter dan siang hari 7 km. Wilayah Sampit berkisar 1.500 meter di pagi hari sedangkan untuk siang harinya 5.000 meter.

Kemudian wilayah Buntok jarak pandang pagi harinya 200 meter, siang hari 9 Km dan terakhir untuk Muara Teweh jarak pandangnya 1.000 meter di pagi hari, siang hari 3.000 meter.

“Dari data kami, Kota Palangka yang mengalami jarak pandang paling buruk saat pagi,” ujar Arif Rahman, Rabu, 11 September 2019.

Dia menambahkan, seiring dengan memanasnya permukaan oleh penyinaran matahari, mengakibatkan suhu permukaan memuai dan lapisan atmosfir menjadi lebih renggang. 

Kondisi ini membuat polutan dapat bergerak naik dan terdistribusi. Sementara embusan angin yang cukup kencang dapat mengatasi jarak pandang tersebut.

“Jika kebakaran hutan masih terjadi, ini akan memnyebabkan akumulasi polutan semakin bertambah dan jarak pandang semaikin memburuk. Jadi kebakaran hutan dan lahan ini harus dihentikan untuk mengatatasi masalah itu secara tuntas,” pungkasnya. (AGUS/B-11)

Berita Terbaru