Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bima Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Balai Arkeologi Kalimantan Selatan Meninjau Temuan Arkeologi Ini di Desa Tewah Pupuh

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 29 November 2019 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Balai Arkeologi Kalimantan Selatan melakukan penelitian arkeologi di Desa Tewah Pupuh Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur dari tanggal 28 November sampai 1 Desember 2019.

"Kami awalnya mendapatkan informasi dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barito Timur yang disampaikan kepada Kepala Balai bahwa ada temuan keramik, tembikar dan logam dalam bentuk sendok," kata Sunarningsih, Peneliti Madya Arkeologi Pemukiman yang dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan yang sekaligus Ketua Tim Peneliti dalam kegiatan penelitian di Desa Tewah Pupuh.

Dengan berbekal informasi tersebut, lanjutnya, bersama timnya yang terdiri dua peneliti lainnya yakni Vida Pervaya Rusianti Kusmartono (Peneliti Madya Arkeologi Hutan Hujan Tropis) dan Hartatik (Peneliti Utama Arkeologi Publik) serta dua orang tenaga ahli pemetaan dan dokumentasi, melakukan peninjauan ke lokasi.

"Kami ke sini untuk mencari tahu ini bagian dari apa sih Karena saat itu ada tiga asumsi yang beredar dari masyarakat sekitar mapun dari Disbudparpora Barito Timur yaitu yang pertama bekas kuburan, yang kedua bekas pemukiman kuno dan yang ketiga bekas pembuangan barang bekas atau sampah," papar Sunarningsih.

Di hari pertama peninjauan, sesuai dengan latar belakangnya sebagai Arkeolog Pemukiman Kuno, Sunarningsih dapat memberikan gambaran bahwa lokasi penemuan keramik, logam dan tembikar di Desa Tewah Pupuh bukan bekas pemakaman.


"Kalau kuburan sepertinya bukan, karena itu bukan lokasi yang biasa diperuntukkan sebagai kuburan, dan juga sebaran indikasi dari artefaknya ditambah lagi dengan cerita dari masyarakat," imbuhnya.

Menurutnya, harapannya dari hasil peninjauan ini dapat membantu masyarakat untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang penemuan  tersebut serta sebagai bahan untuk menyusun kembali sejarah budaya lokal. (BOLE MALO/B-5)

Berita Terbaru