Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

2020, OJK Targetkan Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 11 Persen

  • Oleh Teras.id
  • 31 Januari 2020 - 09:50 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini mencapai 11 persen.

“Pertumbuhan kredit totalnya 11 plus minus 1 persen untuk semuanya,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Ahmad Hidayat saat berbicara di pertemuan tahunan industri jasa keuangan Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 30 Januari 2020.

Ahmad mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan tahun 2019 sebesar 6,08 persen, sementara pada 2018 menembus 11,8 persen year on year. “Pencapaian 2019 memang tidak sebagaimana yang diharapkan. Ada sedikit angka di bawah target,” kata dia.

Pertumbuhan kredit perbankan tahun 2019 didominasi oleh Bank Buku IV tumbuh 7,8 persen, kendati turun dibandingkan tahun 2018 yakni 12,3 persen. Bank Buku III tumbuh 2,4 persen, bank Buku II 8,4 persen, bank Buku I 6,4 persen.

Bank BUMN mencatatkan pertumbuhan kredit terbesar yakni 8,5 persen, kendati lebih rendah dibanding tahun 2018 yang mencatatkan pertumbuhan 14,1 persen. Pertumbuhan kredit bank umum swasta nasional tumbuh 4,3 persen, juga turun dibandingkan tahun 2018 9,4 persen. Bank BPD tumbuh 10,2 persen, naik dibandingkan tahun 2019 8 persen.

OJK mencatat pertumbuhan kredit di perbankan di topang oleh sektor konstruksi yang tumbuh 14,61 persen, disusul sektor rumah tanggal yang tumbuh 6,95 persen. Kredit investasi juga mencatatkan angka 13,18 persen.

Adapun profil kredit dinilai OJK masih terjaga. Rasio NPL perbankan misalnya masih relatif rendah yakni 2,5 persen, kendati naik dibandingkan tahun 2018 yang mencatatkan rasio 2,4 persen. Selanjutnya proporsi CAR perbankan 23,3 persen, serta LDR 93,6 persen, serta Net Interest Margin turun menjadi 4,9 persen, rata-rata suku bunga kredit turun menjadi 10,5 persen,

Ahmad mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Barat tahun 2019 mencatatkan angka rata-rata di atas nasional yakni 7,03 persen. Sebaliknya rasio NPL, di atas rata-rata nasional yakni 3,18 persen. “Ini angka yang perlu kita cermati,” kata dia.   

Lebih jauh Ahmad mengatakan, secara umum OJK optimis stabilitas sektor perbankan tetap terjaga. “Mengingat pertumbuhan kredit masih berhati-hati dengan ruang likuiditas yang semakin menyempit namun risiko kredit terjaga dengan baik yang ditunjukkan oleh NPL yang rendah,” kata dia.

OJK tahun ini juga akan mendorong secara bertahap peningkatan modal minimum serta percepatan konsolidasi baik bank konvensional, maupun syariah. Selain itu OJK juga mendorong digitalisasi produk dan layanan keuangan dengan mempermudah perizinan.

Berita Terbaru