Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penggalian Situs Kumitir Berdasarkan Cerita Naskah Kuno, Seperti Apa

  • Oleh Teras.id
  • 10 Agustus 2020 - 08:00 WIB

TEMPO.COJakarta - Temuan talut (dinding tanggul) dan struktur bata di area seluas sekitar enam hektare di Desa Kumitir, Mojokerto, Jawa Timur, diduga berasal dari abad ke-14. Berdasarkan nama desa itu, ahli arkeologi menghubungkan situs Kumitir dengan kisah-kisah yang ada dalam sejumlah naskah kuno yang berasal dari masa Kerajaan Singasari dan Majapahit.

Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur yang memimpin tim ekskavasi Situs Kumitir menerangkan bahwa nama Kumitir ada dalam Kidung Wargasari, Kitab Negarakrtagama dan juga Pararaton.

"Apakah Kumitir di Wargasari adalah Kumeper di Pararaton Kami duga begitu, Kumeper adalah Kumitir yang namanya masih dikenali hingga sekarang," katanya, Minggu 9 Agustus 2020.

Dia menuturkan bahwa nama Kumitir dalam Kidung Wargasari disebutkan sebagai nama daerah yang dilintasi atau disinggahi seorang pemuda bernama Wargasari bersama kekasihnya Narawati. Pemuda itu diminta neneknya untuk memperdalam ilmu agama kepada kakeknya di Majapahit.

Kitab Nagarakrtagama menyebut nama Kumitir sebagai tempat berdirinya sebuah bangunan suci pendharmaan berlatar agama siwa dengan arca yang indah.

"Candi itu ada dua macam, sebagai tempat peribadatan atau pemujaan atau makam atau pendharmaan," kata Wicaksono menerangkan.

Nagarakrtagama menulis makam itu milik Narasinghamurti yang meninggal setelah 1268 M, tidak lama setelah Raja Singasari ke-6 Wisnuwardhana. Dalam Pararaton, Narasinghamurti atau Mahesa Cempaka meninggal dan di-dharmakan di Kumeper atau yang diyakini Desa Kumitir saat ini.

"Narasinghamurti itu keturunan dari jalur Hayam Wuruk dan Ken Dedes," kata Wicaksono.

Penggalian yang sekarang dilakukan, Wicaksono menjelaskan, bertujuan ingin menampakkan situs Kumitir. Tim arkeolog ingin membuktikan apakah benar tempat itu yang dimaksud dalam naskah-naskah kuno sebagai pendharmaan Narasinghamurti. Sejauh ini, dia menambahkan, "Sudah ditemukan struktur bata membentuk bangunan diduga makam di tengah area talut."

(TERAS.ID)

Berita Terbaru