Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Uang Muka Kredit Kendaraan Nol Persen Bisa Dongkrak Permintaan

  • Oleh Teras.id
  • 24 Agustus 2020 - 12:30 WIB

TEMPO.COJakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memperkirakan pemangkasan uang muka kredit kendaraan bermotor berwawasan lingkungan menjadi nol persen tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan konsumsi.

Di tengah peningkatan kasus positif virus corona, minat masyarakat untuk membeli kendaraan akan tetap rendah. Hal ini juga berlaku untuk konsumsi barang-barang sekunder lainnya. "Pertumbuhan konsumsi saya perkirakan tetap rendah bahkan negatif," katanya, Minggu, 23 Agustus 2020.

Bank Indonesia mengumumkan pemangkasan uang muka kredit kendaraan bermotor berwawasan lingkungan menjadi nol persen. BI memutuskan penurunan batasan minimum uang muka atau down payment (DP) untuk jenis kendaraan roda dua dari 10 persen menjadi 0 persen.

Selain itu, kendaraan roda tiga atau lebih yang nonproduktif dari 10 persen menjadi 0 persen dan kendaraan roda tiga atau lebih yang produktif dari 5 persen menjadi 0 persen. Ketentuan tersebut berlaku efektif 1 Oktober 2020.

Keputusan ini disebutkan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian, termasuk hanya berlaku bagi bank-bank yang mempunyai rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di bawah 5 persen.


Menurut Piter, kebijakan ini baru akan berdampak besar apabila pandemi Covid-19 telah berlalu. Pasalnya, minat masyarakat untuk membeli kendaraan masih terkendala turunnya income dan kekhawatiran akan pandemi.

"Walau DP nol persen, penyaluran kredit tetap akan rendah," katanya.

Berdasarkan paparan kinerja paruh pertama 2020, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membukukan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) selama semester I 2020 mencapai Rp 3,8 triliun atau turun 6,2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Selama lima tahun belakangan, penyaluran KKB di BRI meningkat dengan puncak tertinggi berada pada 2019 dengan nilai Rp 4,1 triliun.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan saat ini perseroan sedang mengkaji kebijakan tersebut. Apalagi, demand kredit kendaraan bermotor memang masih rendah karena adanya pandemi Covid-19.

Berita Terbaru