Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelindo II Percepat Rencana Digitalisasi Fasilitas Bongkar Muat Peti Kemas

  • Oleh Teras.id
  • 26 Agustus 2020 - 10:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Empat perusahaan pelabuhan pelat merah berupaya mengembalikan kinerja bongkar muat peti kemas yang sempat terganggu akibat pembatasan di masa awal pandemi Covid-19. Direktur Utama PT Pelindo II (persero), Arif Suhartono, mengatakan hantaman pandemi ke bisnis dermaga tak separah sektor usaha lainnya, namun tetap mengganggu kinerja di paruh awal 2020.

Menurut dia, lesunya aktivitas perekonomian membuat volume bongkar muat di 12 pelabuhan Pelindo II anjlok hingga rata-rata 10-11 persen, terutama selama empat bulan terakhir. “Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, makanya di paruh kedua ini ingin kami pastikan lebih lancar,” ucapnya kepada Tempo di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.

Arif berkata manajemen sedang mempercepat seluruh rencana digitalisasi fasilitas labuh. Persinggahan kapal di pelabuhan Pelindo II kini diatur dengan inaportnet, portal elektronik yang terintegrasi dengan sistem milik pemerintah. Pengguna jasa bongkar muat pun sudah mulai menggunakan aplikasi e-service yang sudah mencakup layanan registrasi, pemesanan tempat alias booking, tracking barang, pembayaran, serta pengaduan pelanggan. 

“Awalnya diterapkan bertahap, tapi kemudian transformasi ke digital lebih cepat saat pandemi karena kontak fisik dikurangi,” tutur dia. Meski belum merinci, Arif membenarkan bahwa perusahaan bernama alias Indonesia Port Corporation (IPC) ini menahan sejumlah rencana ekspansi untuk menjaga keuangan di tengah krisis Covid-19.

Juru bicara PT Pelindo III (persero), Wilis Aji Wiranata, mengatakan, perusahaannya juga harus memulihkan arus peti kemas yang turun 3 persen secara year on year, pada semester I 2020. Kunjungan kapal ke 17 pelabuhan Pelindo III juga tercatat lebih rendah 5 persen dari realisasi tahun lalu.

Meski tak separah bisnis penumpang, aktivitas kapal barang domestik pun melemah karena sepinya pengiriman material konstruksi dan bahan bakar. “Kapal asing sudah jelas sepi karena pembatasan ekspor impor ke beberapa negara yang lockdown,” katanya.

Di paruh kedua tahun ini, Wilis melanjutkan, Pelindo III menggencarkan stimulus untuk mengerek jumlah pengguna jasa. Salah satu bentuknya adalah pelonggaran durasi penumpukan peti kemas di terminal, dari yang sebelumnya dipatok dari tiga hari menjadi lima hari. Masa penumpukan kontainer  kosong impor pun diperlebar dari tiga hari menjadi tujuh hari.

Dalam hal ini, kata dia, perusahaan menawarkan efisiensi biaya hingga 65 persen bagi para eksportir dan pelaku usaha penunjangnya. Program itu diperkuat pengurangan biaya Terminal Handling Charge, dan sosialisasi kepastian waktu sandar dan ketersediaan tambat. “Direspons positif kok, arus bongkar muat bisa ditahan tak lebih rendah dari 3 persen itu.”

Senior Vice President Sekretariat PT Pelindo I (persero), Imron Eryandy, mengatakan entitasnya ingin mengejar setidaknya 1 persen pertumbuhan arus peti kemas hingga ujung tahun ini. Skema keringanan yang diterapkan masih terkait relaksasi waktu penumpukan di terminal pelabuhan yang diklaim dapat menekan biaya logistik.

“Sampai Desember ini kami proyeksikan volume barang naik jadi 37,4 juta ton dari 36,8 juta ton pada 2019,” ucapnya.

Berita Terbaru