Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

APROBI Tegaskan Bahan Bakar Nabati untuk Kemakmuran Bangsa

  • Oleh Testi Priscilla
  • 13 Oktober 2020 - 23:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Pemerintah mendukung penuh pengembangan Bahan Bakar Nabati atau BBN. Hal itu dikatakan oleh Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, Edi Wibowo, yang hadir sebagai keynote speaker dalam Webminar ‘Strategi dan Peluang Mengelola BBN Berbasis Biohidrokarbon Untuk Kemaslahatan Bangsa’.

"Sebagai bagian dari ekosistem sawit nasional, kami mendukung penuh upaya pengembangan BBN cair berbahan dasar sawit karena manfaatnya sangat banyak bagi masyarakat Indonesia," kata Edi dalam paparannya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia atau APROBI, Parulian Tumanggor yang turut berpartisipasi sebagai salah satu pembicara, menyatakan bahwa penggunaan biodiesel di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 2006.

Pria yang akrab disapa Pak Tum ini memaparkan, yang menjadi latar belakang dari penggunaan biodiesel di Indonesia adalah fakta bahwa Indonesia telah menjadi net importir minyak mentah, serta berlimpahnya produk kelapa sawit Indonesia.

"Betapa bersyukurnya kita bahwa Tuhan menganugerahkan kepada kita, posisi sebagai produsen CPO terbesar di dunia, karena tidak semua negara bisa menanam sawit. Sehingga cinta sawit itu perlu kita terapkan kemudian, cinta penggunaan bahan bakar nabati juga makin diketatkan," kata Tumanggor dalam penjelasannya.

Di luar kedua hal tersebut, menurut Tumanggor, penggunaan biodiesel juga tidak lepas dari adanya tuntutan penurunan emisi gas rumah kaca sebagaimana disepakatai dalam Protokol Kyoto. Di lain pihak, produksi sawit di Indonesia juga merupakan potensi yang besar dalam mewujudkan ketahanan energi.

"Kita bisa menggunakan produk nabati kita menjadi energi nasional dan kita juga perlu menuntaskan kemiskinan melalui sawit ini. Inilah beragam alasan kuat mengapa biodiesel perlu diimplementasikan di Indonesia," tuturnya.

Tidak ketinggalan, Tumanggor juga menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Presiden RI, Joko Widodo beserta seluruh jajarannya atas komitmen dalam mencanangkan B30, B40, hingga B100.

Terkait kualitas biodiesel, Tumanggor berpendapat bahwa masyarakat atau pengguna tidak perlu khawatir. Kualitas B30 sudah teruji dengan cukup baik.

Posisi APROBI yang beranggotakan 19 perusahaan disebut Tumanggor hanya berperan sebagai ‘tukang jahit’. APROBI sebagai produsen biofuel membeli CPO dari masyarakat dan perusahaan untuk diproduksi menjadi FAME yang kemudian dicampurkan dengan solar. Produk akhir ini nantinya akan dikirimkan ke station-station yang sudah ditentukan oleh Kementerian ESDM dan PT Pertamina.

Berita Terbaru