Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Survei LSKP: Halikinnor-Irawati Paling Berpeluang Menang di Pilkada Kotim, Bagaimana Calon Lainnya

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 04 Desember 2020 - 17:25 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Survei yang dilakukan Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) pasangan nomor 01 yakni Halikinnor-Irawati berpeluang menang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotawaringin Timur (Kotim) pada 9 Desember 2020. LSKP merupakan salah satu sister company dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI- Denny JA).

"Survei terbaru kami, pasangan Harati, paling berpeluang menang pada Pilkada Kotim 2020," ujar Sunarto Ciptoharjono, Direktur LSKP-LSI Denny JA, Jumat, 4 November 2020. 

Hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya yakni elektabilitas pasangan Harati mencapai 36,82%. Urutan kedua diduduki pasangan Suprianti Rambat - Muhammad Arsyad dengan 21,59%. 

Urutan ketiga yakni Muhammad Rudini Darwan Ali - Samsudin 20,68%. Sementara, pasangan Taufiq Mukri - Supriyadi memperoleh 10,23%.

"Survei tersebut masih menyisakan responden yang ragu-ragu, tidak tahu, dan tidak menjawab atau biasa disebut denhan swing voters sebesar 10,23%," kata Sunarto. 

Survei tersebut dilakukan pada 23 November hingga 29 November 2020. Dengan metode acak bertingkat dengan mewawancarai  440 responden, yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kotim.  

"Survei ini menggunakan margin of error sebesar plus minus 4,8%. Artinya bila jarak perolehan antar kandidat dalam batas margin of error, maka secara statistik posisi kandidat dikatakan setara," kata Sunarto. 

Ia menjelaskan, mengapa Harati berpeluang menang. Karena tren yang dilihat dari tracking survei pada September 2020 lalu. Harati mengalami kenaikan yang paling signifikan sebesar 19,32%. Sedangkan kenaikan elektabilitas berikutnya diperoleh Pasangan M Rudini Darwan Ali-Syamsudin sebesar 7,73%. Pasangan Suprianti Rambat hanya mengalami kenaikan sebesar 4,49%. 

"Adapun pasangan M Taufik Mukri-Supriadi MT justru mengalami penurunan sebesar 3,64%," terang Sunarto. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru