BORNEONEWS, Sampit - Dukun cabul di Kecamatan Antang Kalang mengancam akan mencekik pasiennya jika berani berontak dan melawan saat akan diperkosa.

"Dukun cabul itu lebih dulu mengancam akan mencekik korban. Barulah dia memperkosa," kata Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, Selasa, 15 Juni 2021. 

Ancaman tersebut membuat korbannya yang berumur 23 tahun tidak berani. Selain itu, korban juga khawatir jika berteriak akan membangunkan anaknya yang sedang tidur. Korban takut kalau anaknya bangun malah dianiaya tersangka.

"Saat itu, korban dibawah ancaman pelaku. Sehingga tidak bisa berbuat apa-apa," kata Jakin. 

Pemerkosaan tersebut terjadi pada Kamis, 10 Juni 2021 lalu. Sedangkan aksi itu bermula pada 31 Juni 2021 korban mengalami kesurupan. Dan suami, membawanya ke rumah pelaku untuk diobati. 

Setelah sembuh, korban dan suaminya tersebut pulang ke rumah. Namun setelah sekitar 1 pekan, korban kembali mengalami kesurupan dan kembali di bawa ke kediaman tersangka.

Saat itu pelaku mengatakan akan mengobati korban, namun membutuhkan waktu 4 hari. Sehingga, korban bersama suami dan anaknya menginap di rumah pelaku.