BORNEONEWS, Buntok – UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Gerbang Barito unit IX melaksanakan pembinaan bagi Masyarakat Peduli Api (MPA), Selasa, 5 Oktober 2021.

Kepala UPTD KPHL Gerbang Barito Unit IX, Abdurrahman mengatakan, kegiatan bertujuan agar masyarakat desa lebih waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan. Serta, peduli terhadap dampak lingkungan akibat karhutla.

“Kita berharap warga desa khusunya MPA peduli terhadap lingkungan sekitar. Karena dampak dari karhutla sangat besar,” kata Abdurrahman.

Ia menjelaskan, karhutla berdampak pada rusaknya ekosistem dan menyebabkan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di hutan. Kemudian menimbulkan asap yang menyebabkan penyakit ISPA, asma, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung serta iritasi pada mata, tenggorokan dan hidung.

"Serta juga kabut asap juga mengganggu transportasi darat dan udara,” tandas dia.

Lebih parahnya lagi, terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran hutan juga mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di saat musim hujan.

Hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir. Selain itu, karhutla juga mengakibatkan berkurangnya sumber air bersih.