“Tim tanggap insiden siber Provinsi Kalimantan Tengah, sementara ini masih mencakup pemprov, karena merupakan kebutuhan yang sangat mendesak,” tutur Agus saat paparan dalam kegiatan Lounching Tim Tanggap Insiden Siber Kalteng di Aula Kahayan, Jumat, 22 Oktober 2021.

Ia menjelaskan, kedepan, setelah berjalan untuk Pemprov Kalteng, akan dikembangkan menjadi tim yang terdiri atas lintas sektoral dengan instansi vertikal yang ada di Provinsi Kalteng.

“Pada saatnya akan dibentuk tim tanggap insiden siber di kabupaten-kota,” tambahnya.

Agus menjelaskan, berdasarkan data priode Januari sampai dengan 26 Agustus 2021, serangan siber mencapai 10.224.154 kali.