Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sampit Deflasi 0,01 Persen

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 07 November 2022 - 21:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0,01%. Dari sebelumnya alami inflasi hingga masuk jajaran tertinggi di Indonesia. 

"Deflasi yang terjadi ini karena sejumlah komoditas harga bahan pokok di pasar dan sejumlah kelompok pengeluaran mulau stabil dan cenderung turun," ujar Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotim Alang Arianto, Senin, 7 November 2022. 

Hal tersebut disampaikan alang saat rapat koordinasi pengendalian inflasi dengan Mentri Dalam Negeri secara virtual, di Dinas Komunikasi dan Informatika Kotim. 

Dirinya menjelaskan, dari 90 kota IHK, terdapat 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,48 persen dan terendah terjadi di Sampit sebesar 0,01 persen. 

"Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,76 persen dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,01 persen," kata Alang. 

Deflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti makanan dan minuman. 

"Berbagai upaya terus kami lakukan agar inflasi di Kotim dapat ditekan. Salah satunya dengan pasar murah yang kami gelar hingga akhir tahun nanti. Itu diharapkan bisa menekan harga barang yang tinggi di pasaran," kata Alang. 

Sementara, Kepala BPS Kotim Eddy Surahman, deflasi yang terjadi di Sampit karena penurunan sejumlah kelompok makanan dan tembakau sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen dan transportasi sebesar 0.03 persen. 

"Komoditas yang memberikan andil atau sumbangan terhadap deflasi, yaitu minyak goreng, telur ayam ras, ikan tongkol atau ambu-ambu, cabai rawit, mangga, angkutan udara, emas perhiasan, nangka muda, cabai merah, dan bawang merah," terang Eddy. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru