Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Developer Enggan Perbaiki Jalan, Warga Perumahan Graha Pramuka Sampit Mengadu ke Kelurahan

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 05 Mei 2023 - 18:55 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Mediasi antara warga Perumahan Graha Pramuka dengan developer tidak membuahkan hasil. Mediasi ini terkait tuntutan warga agar developer turun tangan memperbaiki jalan kawasan perumahan itu.

"Tuntutan warga adalah bagaimana pengembang sebagai pemilik jalan mau merawat lingkungan tersebut. Terserah 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Lalu berkolaborasi bersama masyarakat, karena masyarakat siap saja membersamai dalam hal kenyamanan lingkungan," kata Ketua RT 35 Kelurahan Baamang Barat Januar Ihsan, saat melakukan mediasi bersama developer Perumahan Graha Pramuka di Kantor Kelurahan Sawahan, Jumat, 5 Mei 2023.

Warga telah lama mengeluhkan kondisi jalan bergelombang di perumahan itu. Bahkan belum lama ini masyarakat secara swadaya melakukan perbaikan jalan. Padahal akses jalan masih menjadi tanggung jawab pengembang.

Januar mengatakan, developer pernah melakukan perawatan seadanya dengan meratakan jalan, mengeruk tanah sekitar tanpa mengurugnya. Cara itu dinilai tak bertahan lama.

"Setiap warga komplain baru diperbaiki. Setahu saya kalau jalan berlubang harus di timbun, selama ini hanya tanah dikeruk itu debu saja paling lama 1 minggu berlubang lagi. Seharusnya ditutup dulu dengan tanah urug," ujarnya.

Dirinya berharap ada kontribusi dari developer untuk perbaikan jalan. Misalnya warga menyediakan tanah urugnya lalu developer menyiapkan alat beratnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Sawahan Agus Rianto mengatakan, tuntutan warga ini sudah lama. Warga beberapa kali melaporkan kerusakan jalan itu ke pihak pengembang namun tidak ada tanggapan serius. Sehingga warga mengambil jalan untuk melapor ke Kelurahan.

"Keinginan masyarakat itu adanya kerja sama untuk memperbaiki jalan. Karena jalan akses masuk mereka rusak. Masyarakat sudah berinisiatif untuk gotong royong, tinggal kontribusi dari pengembang untuk memperbaiki jalan itu," kata Agus. 

Ia menambahkan, warga juga meminta agar tempat ibadah di perumahan itu diserahkan kepada masyarakat agar dapat berkembang. Karena selama ini, banyak pihak hendak membantu mengembangkan tempat ibadah itu namun fasilitas umum masih miliki pengembang.

Dirinya menyarankan pihak developer menyerahkan jalan kepeda pemerintah agar menjadi aset daerah. Sehingga pembangunan jalan dapat dibantu melalui pemerintah maupun dana pokok pikiran DPRD. Namun nampaknya pengembang belum dapat melakukan itu karena masih ada pembangunan di jalur 6.

Berita Terbaru